Kerinci Regency in 3D

Peta wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dalam Tiga Dimensi, oleh Milantara - uhangkayo.webs.com.

Koto Petai - Danau Kerinci

Perahu-perahu Nelayan Koto Petai - uhangkayo.webs.com.

Gunung Kerinci

Gunung Kerinci yang Menjulang diantara Awan Putih dan Langit Biru (foto: Jeremy Holden, FFI) - uhangkayo.webs.com.

Rumah Larik

Rumah Larik, Rumah Tradisional Masyarakat Lembah Kerinci - uhangkayo.webs.com.

Sungai Penuh

Senja di Batas Kota Sungai Penuh - uhangkayo.webs.com.

sideCategory1

Feb 25, 2012

Kota 'Istana' Tak Berpenghuni di Cina



UHANGKAYO - Ordos adalah sebuah kota baru yang megah yang dibangun di tengah padang pasir Distrik Dongsheng, Mongolia Dalam - Cina. Kota ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan bagi hampir 1 juta penduduk Cina dengan infrastruktur yang mewah pada lahan seluas 87.000 km2. "Ordos" berarti "istana" dalam bahasa Mongolia, nama ini kadang-kadang diklaim berhubungan dengan "delapan yurts putih Jenghis Khan".

Ordos merupakan salah satu contoh dari obsesi Cina dalam membangun negaranya. Kota ini dibangun sejak tahun 2001 dengan fasilitas yang tidak hanya lengkap namun juga mewah, mulai dari gedung perkantoran, pusat administrasi, bangunan pemerintahan, museum, bioskop, gedung olahraga, dan berhektar-hektar lahan yang bisa digunakan sebagai pemukiman. Ordos sekarang juga telah menyediakan sebuah pertunjukan air mancur terbesar di Asia.

Ordos merupakan daerah koloni terkaya kedua di Cina, namun ini membuat kota ini lebih aneh karena Ordos hampir tidak berpenghuni. Sebelumnya, Ordos merupakan daerah miskin di daerah Mongolia Dalam, Ordos menjadi terkenal pada tahun 2003 berkat cadangan batu bara dan gas alam yg besar di dalamnya, dengan seperenam dari cadangan batu bara dan sepertiga dari cadangan gas alam di China.

meski semua bangunan megah dan tertata rapi ini telah laku terjual, namun kota Ordos hingga saat ini tidak berpenghuni. Seperti dilaporkan oleh wartawan Aljazeera:
"Kami membayangkan suatu lingkungan mewah, tinggal di rumah yang diciptakan oleh proyek 100 Ordos. Tapi sebaliknya, saat kami sampai pada malam hari dan chek in di satu-satunya hotel mewah yang kami jumpai, stafnya melihat kami dengan kebingungan - Kami adalah satu-satunya tamu malam itu."











aljazeera.net, wikipedia.

Feb 24, 2012

Act Green: Untuk Bumi yang Lebih Baik

Act Green untuk Bumi yang lebih baik (ilustrasi: getgreenglobal)
UHANGKAYO - Gerakan Go Green dapat dilakukan mulai dari tingkat individu seperti yang dijelaskan pada poin Berpikir Green, hingga tingkat komunitas pada semua bentuk lini kehidupan. Tujuan utama adalah menghindari atau meminimalkan dampak negatif dari semua bentuk aktivitas pada lingkungan. Gerakan Go Green pada ruang lingkup yang lebih luas dapat dimulai dengan memanfaatkan ruang kosong sebagai ruang hijau.

Pepohonan sebagai elemen lanskap memberikan pengaruh yang signifikan dalam upaya mereduksi CO2 di atmosfer, berbagai polutan lainnya serta efisiensi dalam pemanfaatan energi. Ruang terbuka hijau seluas 1 hektar mampu menyerap 2,5 ton CO2 per tahun dan memproduksi 0,6 ton O2, serta mampu menurunkan suhu 5 hingga 8 derajat celcius. Hutan kota dapat menurunkan CO2 di atmosfer melalui dua cara. Pertama, melalui pertumbuhan pohon, pepohonan dapat merosotkan sejumlah CO2 dalam ukuran yang besar melalui fotosintesis, memisahkan atom karbon dari oksigen, dan melepaskan oksigen ke atmosfir. Dalam hal ini, pepohonan menyimpan karbon yang besar dalam strukturnya.

Kedua, pepohonan membuang karbon dari atmosfer melalui fotosintesis, memisahkan atom karbon dari atom oksigen, dan melepaskan kembali oksigen ke atmosfer. Dalam melakukan hal ini, pohon menyimpan karbon dalam jumlah yang besar pada tiap strukturnya, dan pertumbuhan tahunan meningkat seiring dengan bertambah jumlah karbon dalam strukturnya. Karbon merupakan komponen utama dari bentuk sel hidup, karbon pada pohon berfungsi sebagai bahan bangunan yang membentuk batang, akar, cabang, dan daun.

1) Go Green pada Perumahan

Pembangunan perumahan merupakan pengguna lahan tunggal terbesar di kota manampun. Terdapat empat tahap dalam pembangunan perumahan yang masing-masing memanfaatkan energi yang besar dan memberikan kontribusi pada sebaran emisi CO2, empat tahap itu adalah tahap produksi material, tahap konstruksi, tahap penggunaan, dan tahap penghancuran.[3] Empat tahap tersebut menjadi penentu dalam pembangunan perumahan yang Go Green atau ramah lingkungan.

Tahap penggunaan atau hunian memberikan sumbangan terbesar pada kosentrasi emisi CO2 di atmosfer dibandingkan dengan tahap lainnya. Disamping gaya hidup yang tidak ramah lingkungan, desain bangunan cenderung menjadi faktor pemicu pada gaya hidup yang lebih tidak ramah lingkungan. Desain rumah yang tidak sesuai dengan alam seperti yang meminimalkan bukaan sehingga menghalangi pencahayaan dan penghawaan secara alami, dapat menciptakan ketergantungan yang lebih besar pada energi listrik dari penggunaan lampu, kipas angin, maupun pendingin udara (AC).




Selain itu, minimnya pepohonan disekitar rumah menyebabkan penyinaran secara langsung yang meningkatkan suhu disekitar bangunan rumah sehingga dapat memicu permintaan energi listrik untuk penghawaan. Dengan menaungi secara langsung, pepohonan dapat mencegah terjadinya penyimpanan dan pemanasan awal dari energi surya. Pohon yang tepat pada lokasi yang tepat di sekitar bangunan rumah dapat mengurangi permintaan energi listrik pendinginan udara yang secara tidak langsung juga dapat menghindari terciptanya emisi CO2 di atmosfer melalui proses pembangkit listrik berbahan bakar fosil.[4],[5] Manfaat tahunan yang diberikan oleh pepohonan pada Perumahan Villa Duta dalam penghematan energi listrik msebesar 2,30% per rumah, sedangkan pada Perumahan Taman Yasmin sebesar 0,88%.[6]

Contoh bangunan hunian dengan konsep Go Green dapat ditemukan pada Desa Hargo Binangun, sebuah desa yang diperuntukkan akibat bencana alam Gunun Merapi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan tetap mempertahankan kondisi alami setempat. Di kawasan Desa Hargo Binangun, Pakem, Sleman, berdiri satu pemukiman yang terdiri atas 150 shelter. Pembangunan unit-unit Integrated Community Shelter (ICS) mengikuti kontur alam, tidak ada penebangan pohon, atau meratakan tanah dengan bulldozer, kemampuan tanah menyerap air hujan juga dipertahankan dengan tidak mengaspal jalan antar-unit shelter. Setelah shelter selesai dibangun, ACT menempatkan relawan-relawan pendamping yang membimbing warga dengan pelatihan sederhana mengenai pengelolaan sampah.[7]

2) Go Green di Perkantoran

Penghijauan pada bangunan perkantoran yang memiliki lahan terbatas dapat dilakukan dengan mengembangkan roof garden (taman atap) atau vertical garden (taman vertikal). Berdasarkan definisi katanya, taman atap merupakan suatu taman yang tidak terletak di halaman rumah atau bangunan seperti biasanya. Pengertian umumnya adalah sebuah taman yang terdapat di atas atap suatu bangunan. Taman vertikal, yang biasa disebut dengan living wall merupakan sebuah taman atau ruang hijau di area perumahan/komplek dan akhirnya membuat lingkungan sekitar menjadi terasa gersang dan terkesan panas.[8]

Namba Park merupakan salah stau contoh bangunan perkantoran yang memiliki roof garden. Namba Park berlantai 30 di sertai dengan mall, tapi yang membuat Namba Park berbeda adalah taman atap yang bertingkat hingga delapan lantai dan memberikan perasaan yang sesungguhnya pada para pejalan seakan berada di puncak gunung padahal mereka tengah berada tengah kota.

Kegiatan di perkantoran membutuhkan energi listrik yang tinggi untuk dapat berjalan. Gerakan Go Green yang dapat dilakukan pada aktivitas perkantoran seperti:[9]

Optimalkan kebutuhan listrik
Pencahayaan buatan diperkiran menggunakan 44% listrik pada bangunan kantor. Cara yang paling sederhana untuk menghemat penggunaan listrik, menghemat uang adalah dengan memindahkan meja kerja berdekatan dengan jendela.

Maksimalkan penggunaan komputer
Penggunaan komputer pada sektor bisnis merupakan pengguna energi listrik yang sia-sia. Matikan komputer apabila tidak digunakan, dan atur komputer dalam keadaan sleep secara otomatis pada saat istirahat singkat yang akan menghemat penggunaan istrik hingga 70%. Matikan juga screen saver. Buatlah sebuah kebijakan mengenai komputer hemat energi, monitor, dan printer.

Cetak dokumen dengan lebih hemat
Rata-rata penggunaan kertas di kantor sekitar 10.000 lembar per tahun. Biasakan mencetak kertas depan belakang atau gunakan bagian kosong kertas dari dokumen lama untuk fax, kertas coretan, atau untuk draft. Telitilah sebelum mencetak, sedapat mungkin hindari penggunaan kertas jika bisa diditribusi melalui file.

Kembangkan lingkungan kantor yang sehat
Biasakan menggunakan produk pembersih yang tidak beracun.cerahkan ruangan kantor dengan tanaman, yang dapat menyerap polusi yang berasal dari dalam ruangan. Buatlah kebijakan untuk membeli perkakas, karpet, dan cat yang bebas dari volatile organic compounds (VOCs) yang tidak akan melepaskan gas kimia beracun.

3) Go Green Kawasan Industri

Peningkatan industri disebut sebagai faktor yang signifikan pada penyebab global warming, terutama penyumbang terbesar pada peningkatan kosentrasi CO2 di atmosfer. Berbagai bentuk industri memberikan dampak negatif yang berbeda bagi lingkungan pula, limbah industri lain dapat berupa partikel, aerosol, gas bahkan berbentuk cairan. Selain itu, kawasan industri juga dapat menimbulkan masalah kebisingan dan bau yang dapat mengganggu kenyamanan.

Salah satu upaya untuk menghindari atau menghambat terjadi masalah lingkungan berupa global warming dapat dilakukan dengan kegiatan penghijauan berupa kawasan hijau seperti pada lahan-lahan kosong, lahan bekas tambang, area sekitar pabrik, maupun berupa jalur hijau yang mengikuti jalan, dan tepi pantai. Pepohonan dalam kawasan industri merupakan suatu metode alami untuk menghindari terjadi peningkatan kosentrasi beberapa gas yang berbahaya bagi lingkungan, terutama gas CO2. Pepohonan bertindak sebagai wadah yang sangat besar untuk menyimpan karbon yang diproduksi oleh masyarakat indutri kita.

Pepohonan mereduksi emisi karbon secara langsung melalui kemampuan pohon dalam merosotkan karbon maupun secara tidak langsung dengan menurangi penggunaan energi listrik. Desain kawasan industri hendaknya juga dapat mencerminkan suatu lanskap yang dapat menampung konsep Go Green.

Selain untuk menghindari masalah global warming yang disumbangkan dari kegiatan yang berlangsung pada suatu daerah, kegiatan penghijauan juga dapat diarahkan untuk menanggulangi masalah tertentu pada kawasan tersebut dengan menggunakan jenis-jenis tumbuhan yang tepat. Beberapa contoh dalam kegiatan penghijauan, seperti penghijauan di sekitar daerah riparian dengan menggunakan jenis yang memiliki daya evapotranspirasi yang rendah dapat memperbaiki masalah berupa kuantitas dan kualitas air serta memperkecil erosi. Pepohonan di tepi jalan dapat berfungsi sebagai perosot karbon dioksida dari kendaraan yang melewati daerah tersebut, jenis-jenis pohon yang baik sebagai porosot CO2 seperti damar (Agathis alba), daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), dan beringin (Ficus benyamina).[10]

Bebauan yang ditimbulkan dari tempat pembuangan sampah sementara atau permanen dapat diatasi melalui penanaman dengan jenis pohon yang memiliki atau mengeluarkan bau harum yang berfungsi menetralisir bau busuk seperti cempaka (Michelia champa), dan tanjung (Mimusops elengi). Taman pada kawasan industri dapat berfungsi mengurangi stress, kesejukan dan kesegaran yang diberikan oleh pepohonan dapat menghilangkan kejenuhan dan kepenatan dari aktivitas karyawan. Selain itu, pohon dalam bentuk taman dapat mengurangi kekauan dan kemonotonitas kawasan industri.[10]

___
[3] Seo S, Hwang Y. 2001. Estimation of CO2 Emissions in Life Cycle of Residential Buildings. Journal of Construction Engineering and Management 127 (5): 414 – 418 [terhubung berkala]. ASCE [15 Nov 2009].
[4]
[5]
[6] Milantara N. 2011. Pendugaan Manfaat Ekonomi Pepohonan pada Kawasan Perumahan Berbasis Penghematan Penggunaan Energi Listrik Dalam Rumah (Studi Kasus: Perumahan Villa Duta dan Perumahan Taman Yasmin, Kota Bogor) [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. Lihat sumber disini.
[7] Media Indonesia. 2011. ACT Bangun Hunian Go Green dan Terpadu. Media Indonesia [10 Mei 2011].
[8] Sulistyantara B, Joga N, Sintia M. 2009. Taman Atap. Jakarta: Kanaya Press, Bina Swadaya Group.
[9] Go Green at Work. go-green.ae  [10 Mei 2011].
[10] Dahlan N. 1992. Hutan Kota: Untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. Jakarta: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia.

Feb 23, 2012

Think Green: Langkah Awal Kepedulian


UHANGKAYO - Think Green (Berpikir Green) berarti sadar akan eratnya keterkaitan kita dengan dunia dan merupakan refleksi dari kerusakan alam yang tidak kita disengaja dari keseharian pola hidup kita. Langkah awal Go Green dimulai dengan Berpikir Green yang diharapkan dapat membawa kepada Sikap Green. Berpikir Green dapat dimulai dari 3R; yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Sadar dan pekalah terhadap alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari.

1. REDUCE

Kurangi Konsumsi Sumberdaya
Langkah pertama adalah mengurangi dampak pada lingkungan, dengan mengurangi sejumlah sumberdaya yang dikonsumsi dan digunakan. Dengan mengurangi konsumsi berarti juga menurunkan sejumlah sampah yang diproduksi.

Kurangi Sampah
Terdapat banyak cara untuk mengurangi sampah, seperti:
  • Print (cetak) dan copy (perbanyak) sedikit mungkin.
  • Edit pada komputer, bukan pada kertas.
  • Gunakan e-mail untuk mengurangi penggunaan kertas.
  • Kirim dan simpan dokumen seperti naskah dan proposal bisnis secara elektronik.
  • Ketika harus mencetak atau memperbanyak, lakukan secara depan-belakang.
  • Sirkulasikan dokumen daripada membuatnya untuk setiap orang.
  • Gunakan margin (batas tepi) pada dokumen Ms. Word. Margin standar dokumen pada semua sisi adalah 1,25 inci (3,175 cm), dengan mengurangi margin hingga 0,75 inci (1.905 cm) akan mengurangi penggunaan kertas hingga 5 persen.
Kurangi Konsumsi Energi
Ada banyak cara dalam mengoptimalkan konsumsi energi.
  • Matikan lampu yang tidak digunakan atau tidak perlu.
  • Sedapat mungkin gunakan pencahayaan alami.
  • Gunakan lampu yang hemat energi (daripada lampu pijar).
  • Berpakaian sesuai dengan kondisi iklim.
  • Biasakan mencuci pakaian dengan air dingin.
  • Tutup jendela dan pintu saat penggunaan pemanas dan pendingin ruangan.
  • Matikan komputer, printer dan perangkat listrik lainnya apabila tidak digunakan.
  • Saat membeli komputer dan perlengkapan elektronik lainnya, pilih yang memiliki jumlah watt yang kecil.
  • Kurangi penggunaan screen savers.
  • Pilih hanya produk-produk yang hemat energi.
  • Jauhkan lemari es dari dinding agar terjadi sirkulasi udara disekitar koil kondensor, sehingga lemari es dapat beroperasi lebih efisien.
Kurangi Konsumsi Minyak dan Polusi
  • Mengemudi dengan efisien – beralihlah ke kendaraan yang hemat bahan bakar dan berkendara sesuai dengan kebutuhan.
  • Parkirkan mobil pada daerah yang teduh. Bahan bakar menguap lebih cepat apabila di parkir dibawah terik matahari. Parkir dibawah naungan mampu menurunkan suhu tangki hingga 4o C, yang dapat mengurangi penguapan.

    2. REUSE

    Usaha untuk memanfaatkan kembali sumberdaya yang tersimpan dan layak digunakan. Wadah plastik dapat menjadi tempat penyimpanan makanan, kertas dapat menjadi pembungkus bagi kertas lain. Ada banyak cara untuk menggunakan kembali (reuse) benda tidaklah terbatas, hanya diperlukan kreatifitas. Berikut adalah beberapa ide:
    • Gunakan kembali amplop dengan menempatkan label (alamat) baru dibawah alamat lama.
    • Gunakan kertas sisa untuk mencetak semua draft atau dokumen yang tidak resmi.
    • Gunakan kembali kantong plastik atau gunakan kantong kain yang dapat digunakan lagi.

    3. RECYCLE

    Usaha untuk mengurangi terjadinya limbah atau barang bekas dengan merubah menjadi produk lain yang berguna dan bermanfaat.
    • Gunakan tas hadiah untuk membungkus kado. Jika menggunakan kertas pembungkus maka akan berakhir di tempat sampah, namun tas hadiah dapat digunakan lagi berkali-kali.
    • Produksi kertas daur ulang hanya menggunakan ½ air dan ¾ energi dibandingkan dengan produksi kertas baru.
    • Setiap ton kertas daur ulang menghemat hingga 400 galon (1.514,16 liter) minyak, tiga kubik kayu dan 17 pohon.
    • Daur ulang kaleng soda membutuhkan energi dan menimbulkan polusi 95% lebih sedikit dibandingkan dengan produksi kaleng baru dari bahan mentah.
    • Penghematan energi dari daur ulang satu kaleng aluminium dapat menyalakan TV sekitar 3 jam.

    More about Think Green, click here.

    Go Green: Gerakan Peduli Satu Bumi


    UHANGKAYO - Gagasan Go Green lahir dari keprihatinan pada suhu permukaan bumi yang semakin panas dari masa ke masa. Peningkatan jumlah kosentrasi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya (metan, nitro oksida, chloroflurocarbons, dan O3) dapat menjadi penyekat yang baik bagi gelombang radiasi tertentu dalam atmosfer sehingga memicu meningkatnya suhu permukaan bumi yang lebih dikenal dengan pemanasan global atau global warming.

    Gas rumah kaca (GRK) memiliki dua fungsi sebagai filter (penyaring) dan (insulator) penyekat bagi bumi. Dua fungsi ini menjaga lingkungan bumi tetap berada pada kondisi yang nyaman untuk di huni. Dalam teori, meningkatnya sejumlah kosentrasi GRK di atmosfir dapat menjadi penyekat yang sangat baik, memerangkap kelebihan energi panas yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim global.

    Peningkatan suhu dari tahun ke tahun akibat meningkatnya konsentrasi GRK dari kegiatan antropogenik (sumber: wikipedia.com).
    Penelitian telah menunjukkan adanya korelasi positif antara peningkatan industri dengan kosentrasi gas karbon di atmosfir terutama karbon dioksida (CO2). Hamburg et al. (1997) dan Schneider (1989) menyatakan bahwa meningkatnya CO2 di amtosfir dipengaruhi oleh pembakaran bahan bakar fosil (sekitar 80% hingga 85%) serta deforestasi (penebangan hutan).[1] Sedjo 1989 juga menulis bahwa peningkatan karbon di atmosfer diperkirakan sebesar 2,6 miliar metrik ton (2,9 miliar ton) per tahun.


    Dampak adanya global warming ini adalah naiknya muka air laut akibat mencairnya lapisan es di kedua kutub Bumi. Penelitian tentang penurunan lapisan es di Greenland dan Kutub Selatan menjelaskan bahwa kawasan tersebut telah kehilangan 475 gigaton setiap tahunnya, laju pencairan ini terus bertambah setiap tahunnya. Pencairan ini mengakibatkan kenaikan air laut 1,3 milimeter per tahun, dan pada tahun 2050, peneliti memprediksikan tinggi air laut akan bertambah 8 sentimeter karena pencairan gletser dan 9 cm karena suhu yang meningkat.[2]

    Go Green sendiri merupakan suatu istilah yang menunjukkan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau komunitas yang dengan sadar menghindari atau meminimalkan dampak yang berbahaya bagi lingkungan dari kebiasaan, tindakan, dan gaya hidup konsumen.

    Go Green berfokus pada pilihan pribadi bahwa secara bersama-sama kita bisa mengurangi dampak yang tidak baik pada bumi sehingga menciptakan suasana lingkungan tinggal yang lebih baik bagi semua makhluk hidup. Go Green dapat dimulai dengan membuat perubahan kecil terus menerus untuk meningkatkan kehidupan makhluk hidup yang kemudian diharapkan dapat mempengaruhi bumi secara menyeluruh. Perubahan keseluruhan secara mendadak tidak akan dapat bertahan lama, namun dengan membuat satu perubahan kecil perlahan akan dapat menjadi suatu kebiasaan.

    Tiga prinsip utama dari Go Green dikenal dengan istilah 3R, yaitu: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).

    1. Reduce suatu usaha mengurangi konsumsi dan penggunaan sumberdaya alam maupun energi untuk menghindari terciptanya karbon dioksida (CO2) di atmosfer.
    2. Reuse usaha untuk memanfaatkan kembali sumberdaya yang tersimpan dan layak digunakan.
    3. Recycle adalah usaha untuk mengurangi terjadinya limbah atau barang bekas dengan merubah menjadi produk lain yang berguna dan bermanfaat.

    ____
    [1]
    [2] Sujatmoko A. 2011. Lapisan Es Mencair Lebih Cepat dari Perkiraan. m.nationalgeographic.co.id

    Untuk Kedua Kalinya Salju di Gurun Pasir Sahara



    UHANGKAYO – Salju turun pada hari Selasa (17 Jan 2012) di Gurun Sahara bagian barat Aljazair.

    Musim dingin telah membawa salju dan hujan ke wilayah tersebut, angin kencang meniupkan salju di jalan dan gedung di Provinsi Bechar.

    Penduduk setempat mengatakan bahwa salju baik untuk pohon sawit karena dapat membunuh parasit.

    Bechar terletak di Gurun Sahara bagian utara, sekitar 36 km sebelah selatan dari perbatasan Maroko.

    Salju pertama kali di Gurun Sahara terjadi pada 18 Feb 1979. Salju turun di beberapa tempat sebelah selatan Aljazair, badai salju ini menghentikan lalu-lintas di Ghardaia, dan hilang dalam beberapa jam.




    Sumber: 9news.com, wikipedia.org

    Feb 19, 2012

    Sultan Hamengkubuwono IX & Polisi Pekalongan, the Untold Story

    Membaca kisah yang ditulis pada kompasiana.com, mengingatkan saya pada sebuah kalimat:
    Semua orang bisa berlaku hormat pada Sang Raja, tapi yang mampu menaruh hormat kepada rakyat jelatalah yang pantas untuk menjadi seorang Raja.
    Dengan seijin penulis, saya posting tulisan beliau di blog uhangkayo ini. Selamat membaca.

    ***

    Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis, pukul setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir.

    Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti dihadapannya.

    Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat.

    “Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes.

    Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh.

    “Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. Brigadir Royadin tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya Allah…sinuwun!” kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya berlangsung sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap sempurna.

    “Bapak melangar verbodden , tidak boleh lewat sini, ini satu arah !” Ia memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis pikir , orang sebesar sultan HB IX mengendarai sendiri mobilnya dari jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup lumayan., entah tujuannya kemana.

    Setelah melihat rebuwes , Brigadir Royadin mempersilahkan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan , namun sultan menolak.

    “ Ya ..saya salah , kamu benar , saya pasti salah !” Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa.

    “ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin menjawabnya .

    “Em..emm ..bapak saya tilang , mohon maaf!” Brigadir Royadin heran , sinuwun tak kunjung menggunakan kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan begitu , mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan Rajapun beliau tidak melakukannya.

    “Baik..brigadir , kamu buatkan surat itu , nanti saya ikuti aturannya, saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun meminta brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang. Dengan tangan bergetar ia membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tidak boleh memandang beda pelanggar kesalahan yang terjadi di depan hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang adalah tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan bahwa dia berhak mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!” begitu gumamnya.

    Surat tilang berpindah tangan , rebuwes saat itu dalam genggamannya dan ia menghormat pada sinuwun sebelum sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal.

    Beberapa menit sinuwun melintas di depan stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, kekakuannya dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda ontelnya mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapapun berhasil menghibur dirinya.

    Saat aplusan di sore hari dan kembali ke markas , Ia menyerahkan rebuwes kepada petugas jaga untuk diproses hukum lebih lanjut.,Ialu kembali kerumah dengan sepeda abu abu tuanya.

    Saat apel pagi esok harinya , suara amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh gopoh menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku kepala kantor.

    “Royadin , apa yang kamu lakukan ..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing mbok tangkep sopo heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa jawa , ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan kekiri bolak balik.

    “ Sekarang aku mau Tanya , kenapa kamu tidak lepas saja sinuwun..biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia , ngerti nggak kowe sopo sinuwun?” Komisaris tak menurunkan nada bicaranya.

    “ Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!” brigadir Royadin menjawab tegas.

    “Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku , kok malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini bisa panjang , bisa sampai Menteri !” Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara.

    Brigadir Royadin pasrah , apapun yang dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi , yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada siapa saja ..memang Koppeg(keras kepala) kedengarannya.


    Kepala polisi pekalongan berusaha mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di Tegalkah atau tempat lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes. Namun tidak seperti saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar , keberadaa sinuwun tak kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada akhirnya kepala polisi pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja untuk mengembalikan rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin.

    Usai mendapat marah , Brigadir Royadin bertugas seperti biasa , satu minggu setelah kejadian penilangan, banyak teman temannya yang mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar dirinya akan dimutasi ke pinggiran kota pekalongan selatan.

    Suatu sore , saat belum habis jam dinas , seorang kurir datang menghampirinya di persimpangan soko yang memintanya untuk segera kembali ke kantor. Sesampai di kantor beberapa polisi menggiringnya keruang komisaris yang saat itu tengah menggengam selembar surat.

    “Royadin….minggu depan kamu diminta pindah !” lemas tubuh Royadin , ia membayangkan harus menempuh jalan menanjak dipinggir kota pekalongan setiap hari , karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya dipersimpangan soko .

    “ Siap pak !” Royadin menjawab datar.

    “Bersama keluargamu semua, dibawa!” pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga ketepi pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja.

    “Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang !” Brigadir Royadin menawar.

    “Ngawur…Kamu sanggup bersepeda pekalongan - Jogja ? pindahmu itu ke jogja bukan disini, sinuwun yang minta kamu pindah tugas kesana , pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan surat yang ada digengamannya kepada brigadir Royadin.

    Surat itu berisi permintaan bertuliskan tangan yang intinya : “ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani sri sultan hamengkubuwono IX.

    Tangan brigadir Royadin bergetar , namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sangup menolak permntaan orang besar seperti sultan HB IX namun dia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia cinta pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini .

    “ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , saya berterima kasih, saya tidak bisa pindah dari pekalongan , ini tanah kelahiran saya , rumah saya . Sampaikan hormat saya pada beliau ,dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya !” Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati sinuwun Sultan HB IX , Amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban ketegasannya.

    July 2010 , saat saya mendengar kepergian purnawirawan polisi Royadin kepada sang khalik dari keluarga dipekalongan , saya tak memilki waktu cukup untuk menghantar kepergiannya . Suaranya yang lirih saat mendekati akhir hayat masih saja mengiangkan cerita kebanggaannya ini pada semua sanak family yang berkumpul. Ia pergi meninggalkan kesederhanaan perilaku dan prinsip kepada keturunannya , sekaligus kepada saya selaku keponakannya. Idealismenya di kepolisian Pekalongan tetap ia jaga sampai akhir masa baktinya , pangkatnya tak banyak bergeser terbelenggu idealisme yang selalu dipegangnya erat erat yaitu ketegasan dan kejujuran .

    Hormat amat sangat kepadamu Pak Royadin, Sang Polisi sejati . Dan juga kepada pahlawan bangsa Sultan Hamengkubuwono IX yang keluasan hatinya melebihi wilayah negeri ini dari sabang sampai merauke.

    Depok June 25′ 2011
    Aryadi Noersaid
    Baca juga: Kisah Brigadir Royadin dan Sultan HB IX (versi tribunnews.com)