Dari pembahasan pengalaman hidup ilmuwan seperti telah tersurat di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan baru sebagai sasaran perburuan seorang ilmuwan diperoleh sebagai hasil petualangan para ilmuwan mengkhayal di alam nalar. Pengetahuan baru itu hanya dapat diciptakan oleh para ilmuwan apabila mereka mempunyai daya-khayal dan daya-cipta yang asli, diupam oleh pengamatan-pengamatan yang kebenarannya selalu diuji berulang-ulang. Selain itu lingkungan sosial ilmuwan itu juga harus dapat menenggang dan menerima ilmuwan itu sebagai orang yang harus dapat berpikir dan bernalar tanpa kendala, apabila memang diharapkan dari ilmuwan itu bahwa ia akan menghasilkan pengetahuan baru yang benar secara ilmiah.
Ada kalanya pengetahuan baru itu kemudian ditambahknn ke kumpulan pengetahuan lain yang sudah lebih dahulu ditemukan, akan tetapi ada kalanya pula pengetahuan baru itu menyebabkan ada beberapa butir pengetahuan lama yang akhirnya dinyatakan tidak benar. Kumpulan pengetahuan yang butir pengetahuannya selalui diperbaharui itu oleh para ilmuwan digolong-golongkan dan ditata sehingga menghasilkan pernyataan-pernyataan yang berlaku secara umum. Kumpulan pengetahuan yang telah ditata dengan aturan tertentu ini disebut sains atau ilmu pengetahuan. Karena butir pengetahuan yang menyusun khazanah ilmu pengetahuan ini seperti telah dikatakan sebelumnya selalu berubah-ubah dari masa ke masa, maka sebagai akibatnya ilmu pengetahuan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari masa ke masa.
Tujuan kita dalam mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan ialah untuk meniti sejarah. Dengan melihat ke belakang kita telusuri berbagai peradaban manusia di dunia ini yang datang silih berganti membawa berbagai penemuan baru yang akhirnya berkembang menjadi sains dan teknologi yang kita kenal sekarang. Setelah melihat ke belakang, mudah-mudahan kita dapat memandang jauh ke muka de¬ngan menggunakan pengalaman masa lalu sebagai tuntunan agar dapat mempunyai pandangan terbuka menghadapi tuntutan perubahan zaman yang pasti akan kita hadapi di masa depan.
Baca juga:
Petualang di Alam Nalar: 00. Pendahuluan
Petualang di Alam Nalar: 01. Sekali Ilmuwan Tetap Ilmuwan
Petualang di Alam Nalar: 02. Imuwan Tidak Pernah Putus Asa
Petualang di Alam Nalar: 03. Ilmuwan adalah Penegak Kebenaran
Petualang di Alam Nalar: 04. Ilmuwan Harus Berani Menyatakan Pendapat Secara Jujur
Petualang di Alam Nalar: 05. Ilmuwan Juga Manusia yang Tidak Sempurna
Petualang di Alam Nalar: 06. Siapa Saja yang Berbakat Ilmuwan
Petualang di Alam Nalar: 07. Kesimpulan
oleh: Prof. Dr. Andi Hakim Nasoetion (Wikipedia | TokohIndonesia)Dikutip dari buku: Pengantar ke Ilmu-imu Pertanian
Ada kalanya pengetahuan baru itu kemudian ditambahknn ke kumpulan pengetahuan lain yang sudah lebih dahulu ditemukan, akan tetapi ada kalanya pula pengetahuan baru itu menyebabkan ada beberapa butir pengetahuan lama yang akhirnya dinyatakan tidak benar. Kumpulan pengetahuan yang butir pengetahuannya selalui diperbaharui itu oleh para ilmuwan digolong-golongkan dan ditata sehingga menghasilkan pernyataan-pernyataan yang berlaku secara umum. Kumpulan pengetahuan yang telah ditata dengan aturan tertentu ini disebut sains atau ilmu pengetahuan. Karena butir pengetahuan yang menyusun khazanah ilmu pengetahuan ini seperti telah dikatakan sebelumnya selalu berubah-ubah dari masa ke masa, maka sebagai akibatnya ilmu pengetahuan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari masa ke masa.
Tujuan kita dalam mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan ialah untuk meniti sejarah. Dengan melihat ke belakang kita telusuri berbagai peradaban manusia di dunia ini yang datang silih berganti membawa berbagai penemuan baru yang akhirnya berkembang menjadi sains dan teknologi yang kita kenal sekarang. Setelah melihat ke belakang, mudah-mudahan kita dapat memandang jauh ke muka de¬ngan menggunakan pengalaman masa lalu sebagai tuntunan agar dapat mempunyai pandangan terbuka menghadapi tuntutan perubahan zaman yang pasti akan kita hadapi di masa depan.
Baca juga:
Petualang di Alam Nalar: 00. Pendahuluan
Petualang di Alam Nalar: 01. Sekali Ilmuwan Tetap Ilmuwan
Petualang di Alam Nalar: 02. Imuwan Tidak Pernah Putus Asa
Petualang di Alam Nalar: 03. Ilmuwan adalah Penegak Kebenaran
Petualang di Alam Nalar: 04. Ilmuwan Harus Berani Menyatakan Pendapat Secara Jujur
Petualang di Alam Nalar: 05. Ilmuwan Juga Manusia yang Tidak Sempurna
Petualang di Alam Nalar: 06. Siapa Saja yang Berbakat Ilmuwan
Petualang di Alam Nalar: 07. Kesimpulan
oleh: Prof. Dr. Andi Hakim Nasoetion (Wikipedia | TokohIndonesia)Dikutip dari buku: Pengantar ke Ilmu-imu Pertanian