Kerinci Regency in 3D

Peta wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dalam Tiga Dimensi, oleh Milantara - uhangkayo.webs.com.

Koto Petai - Danau Kerinci

Perahu-perahu Nelayan Koto Petai - uhangkayo.webs.com.

Gunung Kerinci

Gunung Kerinci yang Menjulang diantara Awan Putih dan Langit Biru (foto: Jeremy Holden, FFI) - uhangkayo.webs.com.

Rumah Larik

Rumah Larik, Rumah Tradisional Masyarakat Lembah Kerinci - uhangkayo.webs.com.

Sungai Penuh

Senja di Batas Kota Sungai Penuh - uhangkayo.webs.com.

sideCategory1

Jan 24, 2012

Kunjungan Bapak BJ Habibie ke Garuda Indonesia

Kunjungan Bapak BJ Habibie ke Kantor Manajemen Garuda Indonesia, Garuda City Complex, Bandara Soekarno-Hatta, 12 Januari 2012

Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya(?), Adri Subono, juragan Java Musikindo.

Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President & CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.

Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap.

Sebagai "balasan" pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).

Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?

Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di-escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.

Dalam video tsb, tampak para hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.

N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan..................

Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:

"Dik, anda tahu..............saya ini lulus SMA tahun 1954!" beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata "Dik" kemudian secara lancar beliau  elanjutkan................."Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, .......itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur.........Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan 'how to build commercial aircraft' bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan 'teknologi' berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.

Sekarang Dik,............anda semua lihat sendiri..............N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami 'Dutch Roll' (istilah penerbangan untuk pesawat yang 'oleng') berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi 'Fly by Wire' bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu. Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri 'apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?'

Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya. Dik tahu................di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia.............

Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa................

Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua.....................?

Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. - BJ Habibie.

Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!"

Pak Habibie menghela nafas.......................

Ini pandangan saya (red: penulis) mengenai cerita pak Habibie di atas;


Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang). Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan "track ball atau touch pad" sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.

Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama................. N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu.........bahkan hingga kini.

Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir.............kita tak perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.

Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....................

"Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia".

"Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
  • Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten
  • C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis
  • D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu! Itu saja!"
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:

"Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik............. organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik.................."

Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu...........................

"Dik, ..........saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ........... ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.

Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu........................"

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam.............................seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.

Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan........................

"Dik, kalian tau.................2 minggu setelah ditinggalkan ibu............suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun......... Ainun ................. Ainun.............. saya mencari ibu di semua sudut rumah.

Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat 'Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini..............' mereka bilang 'Kita (para dokter) harus tolong Habibie'.

Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;

  1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!
  2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...............
  3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga............................"

Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) ...................... ia melanjutkan pembicaraannya;

"Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun..............dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun ari Jerman ke tanah air Indonesia.............

Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat............. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia"

Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata..............................

Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;

"Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui.....................

Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.

Dik, asal you tahu............semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.

Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.

Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif..................."
(pada kesempatan ini pak Habibie meminta sesuatu dari Garuda Indonesia namun tidak saya tuliskan di sini mengingat hal ini masalah kedinasan).
Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman apapun.

Jakarta, 12 Januari 2012
Salam,
Capt. Novianto Herupratomo
==========================================
uhangkayo.webs.com:
  • Saya mendapatkan berita ini dari suatu milis, dan ternyata sudah beredar luas di beberapa blog.
  • Setelah membaca saya ingin meneruskan di blog ini dibawah label Pahlawan, deddicated to Pahlawan yang membuat bumi ini menjadi dunia yang nyaman untuk di huni.
  • Saya berharap anda menemukan ‘sesuatu’ setelah membaca (hanya) sepenggal kisah dari beliau. Seperti yang ditulis oleh Capt. Novianto Herupratomo: "banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun".

Jan 22, 2012

Unit Conversion Tool, Itung A kemudian Ubah ke B dengan Cepat dan Akurat

uhangkayo - Uhangkayo punya software bagus nie, kecil tapi powerfull, sederhana tapi bermanfaat, dan sangat cocok bagi orang yang punya kesibukan teramat sangat (red: pemalas..hehe). Namanya Unit Conversion Tool, mudah untuk digunakan, cepat, dan sangat akurat dalam meng-convert dari satu unit ukuran ke unit ukuran lain, dari satu sistem ke sistem yang lain.

Unit Conversion Tool sangat cocok bagi pelajar maupun mahasiswa, bahkan pekerja yang suka itung-itungan. Program ini mencakup 2100 unit dalam 78 kategori, seperti panjang, luas, kecepatan, massa, volume, waktu, kepadatan, tenaga, tekanan udara, energi, daya, aliran, suhu, sudut, cahaya, pecahan, transfer data, dan lain sebagainya..

Ga ada tutorial, karena hanya dengan sekali klik agan-agan sudah bisa memahami cara kerjanya. Bisa dioperasikan pada Windows XP, Win Vista, Win 7 (32/64bit).

Silakan sedot gan, ane kasih gratis... :).

Dapatkan Unit Conversion Tool klik disini.

___
Dikutip dari uhangkayo.webs.com

Jasa Lingkungan Hutan Konservasi sebagai Potensi Pembangunan Kerinci (Bagian 2)


Manfaat Intangible Hutan di Wilayah Administratif Lembah Kerinci (Kota dan Kabupaten)

Beberapa penelitian lainnya juga telah dilakukan oleh para peneliti lingkungan, untuk menghitung manfaat intangible yang diberikan oleh tegakan hutan, namun belum dapat memberikan standarisasi nilai (dalam ekonomi) yang dapat berlaku secara umum. Hal ini dilakukan mengingat tingginya tingkat kompleksitas suatu sistem alam, yang masing-masing komponen memiliki hubungan yang sangat erat, mulai dari mikroorganisme yang ada di dalam tanah, tanah itu sendiri, jenis yang akan menentukkan karakteristik tumbuhan/pohon itu sendiri, hingga satwa yang hidup didalamnya. Sehingga penelitian mengenai jasa lingkungan ini dilakukan dengan menyederhanakan dan/atau menghitung faktor tertentu yang dianggap penting, dan nilai yang dihasilkan juga akan lebih rendah dari nilai yang sesungguhnya. Namun, dengan mengabaikan beberapa faktor saja, telah memberikan gambaran betapa pentingnya manfaat intangible hutan.

Hasil dari penelitian manfaat yang diberikan oleh 1 ha hutan atau lebih spesifik pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat memberikan manfaat, diantaranya:
  • Menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk dikonsumsi oleh 1.500 penduduk per hari agar dapat bernafas dengan lega.
  • Membuang 2,5 ton CO2 per tahun dari atmosfer atau 6kg CO2/batang per tahun.
  • Menyimpan 900 m kubik air tanah per-tahun.
  • Meredam suara 7 desibel per 30 meter jarak dari sumber suara, pada frekuensi kurang dari 1000 CPS.
  • Menurunkan suhu 5-8 derajat celsius.
Nilai tersebut diatas bukanlah sebuah standar yang berlaku umum. Namun, nilai yang dihasilkan dari penelitian diatas, dapat digunakan sebagai gambaran tentang manfaat yang dihasilkan dari 214.999,6 ha wilayah hutan konservasi yang terdapat di administratif Lembah Kerinci, atau 191.822 Ha di administratif Kabupaten Kerinci dan 23.177,6 ha di administratif Kota Sungai Penuh.

Kompensasi bagi Negara yang Menjaga Hutan - Menggantungkan Hidup pada Perdagangan Karbon?

Kawasan hutan memiliki simpanan karbon yang luar biasa tinggi dan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pohon didalamnya. Negara maju yang notabene adalah negara industri merupakan penyumbang gas berbahaya (terutama karbon) yang dapat mengancam kehidupan makhluk hidup apabila melewati ambang batas. Oleh karena pentingnya hutan sebagai ‘penampung’ dan ‘pembersih’ gas-gas berbahaya dari hasil kegiatan industri, maka beberapa Negara maju bersedia membayar sejumlah kompensasi kepada negara berkembang yang memiliki hutan alam yang luas, selain itu kompensasi yang diberikan juga merupakan salah satu syarat bagi negara maju tersebut untuk melanggengkan kegiatan industri mereka.

Kegiatan ini dikenal dengan istilah Perdagangan Karbon (Carbon Trade). Perdagangan karbon merupakan bentuk kompensasi yang diberikan oleh negara-negara industri maju sebagai penghasil karbon pada negara-negara yang memiliki hutan luas sebagai penyimpan karbon. Di bawah kesepakatan Protokol Kyoto, negara industri maju penghasil emisi karbon dioksida diwajibkan membayar kompensasi kepada negara miskin dan atau berkembang atas oksigen yang dihasilkan dari hutan pada negara tersebut.

Hingga saat ini belum ada kesepakatan harga untuk satu ton karbon yang tersimpan dalam tegakan hutan alam. Beberapa isu yang berkembang menyebutkan bahwa 1 ton karbon berkisar antara 2-15 dollar per ton, bahkan beberapa sumber menyebutkan mencapai 40 dollar per ton. Dengan asumsi 1 ha hutan alam mampu menyimpan 254 ton karbon, dengan nilai hanya 2 dollar per ha, maka nilai hutan kawasan konservasi (yang berada di wilayah berada di wilayah administratif Lembah Kerinci) seluas 214.999,6 ha mencapai Rp.3.654.993.200. Nilai yang sangat menggiurkan.

Namun untuk mewujudkan perdagangan karbon ini, masih jauh panggang dari api. Negara industri seperti Amerika merupakan pembangkang utama untuk merealisasikan kesepakatan ini. Dan seandainya perdagangan karbon telah ditetapkan oleh 'dunia', dengan hanya dengan membuka mata pada kondisi nasional yang masih caruk-maruk, ketidaksiapan pemerintah dalam mengelola carbon trading, serta dengan segala istilah tetek bengek yang intinya adalah pemotongan dana pada setiap anak tangga dari level atas hingga level bawah. Yang akan terjadi adalah ruang yang semakin jauh antar rakyat dengan pemerintah (pengelola perdagangan karbon), petinggi-petinggi pemerintah akan makin kaya dari pemotongan dan rakyat akan tetap (semakin) miskin. Sehingga rakyat Kerinci tetap tidak bisa menikmati sepenuhnya manfaat yang diberikan oleh jasa lingkungan hutan konservasi di Lembah Kerinci. Kalaupun hasil 'mengemis' pada negara maju ini sampai pada level masyarakat kecil, paling hanya menyentuh masyarakat di desa-desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan. Barangkali juga akan menimbulkan kecemburuan sosial antar desa, dan memperbesar celah konflik dengan pengelola hutan konservasi.
Lalu apa yang bisa diharapkan hanya dari 'mengemis' yang bisa dipadankan dengan suatu bentuk pembodohan. Kerinci hanya menjadi semakin manja.
Ini tentu hanya sebuah dugaan dengan melihat berbagai faktor yang ada, namun mari berharap jika terwujud perdagangan karbon maka dapat berlangsung dengan baik.

Membangun Kerinci; Kembangkan Kreatifitas, Jadikan 'Ancaman' sebagai Peluang

Besarnya arus modernisasi serta pola pikir yang telah mengakar pada setiap lapisan masyarakat bahwa sesuatu haruslah bernilai secara ekonomi, serta dengan berbagai peraturan yang melekat di kawasan konservasi seolah membuat hutan konservasi ini hanya sebagai faktor 'penghambat' bagi pembangunan Kerinci. Mengingat besarnya manfaat intangible yang dapat diberikan oleh hutan bahkan dinikmati oleh negara di belahan bumi lain, melalui analisis WOTS UP secara kasar, maka sangat disayangkan jika hutan konservasi ini sampai rusak atau mengalami konversi sebagai perkebunan hanya demi kepentingan ekonomi sesaat. Namun tidak adanya manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat tentu menambah kesan bahwa keberadaan hutan konservasi hanya 'menghambat' pembangunan Kerinci. Jika ini dibiarkan terus, maka akan menimbulkan ketidakharmonisan antar masyarakat, pemerintah daerah, dan pengelola kawasan, seperti yang telah berlangsung selama ini dan bukan tidak mungkin akan semakin runcing pada masa yang akan datang.

Baik Pemda maupun Pengelola Kawasan hendaknya dapat menemukan satu solusi yang mampu menjembatani kepentingan masing-masing pihak. Pengelola kawasan hendaknya lebih gencar dalam memberikan sosialisasi manfaat (intangible) hutan ditinjau dari sisi ekonomi bagi masyarakat, terutama dengan pendekatan substitusi, seperti biaya kesehatan yang harus dikeluarkan apabila udara maupun air tercemar. Tentu akan lebih baik apabila dapat menyajikan dalam bentuk angka atau dalam Rupiah, berdasarkan penelitian-penelitian fakta-fakta yang ada.

Pemerintah daerah juga dapat membuka mata dan belajar pada beberapa kota lain yang mengalami degradasi akibat pengelolaan yang hanya melihat dari aspek ekonomi saja, yang mementingkan peningkatan PAD, tetapi mengabaikan aspek ekologi maupun sosial. Beberapa kota telah berbenah akibat pendekatan dalam pembangunan kota yang tidak mengikuti kaidah alam, seperti Curitiba di Brazil dengan menggandakan Ruang Terbuka Hijau. Atau Singapura sebuah negara kecil yang memanjakan pejalan kaki dengan membangun jalur pedestrian yang manusiawi.

Dengan kondisi alam Kabupaten Kerinci saat ini, terlebih pemerintahan Kabupaten Kerinci yang baru terbentuk, menjadi langkah awal yang sangat baik untuk mewujudkan pembangunan Kerinci yang berkelanjutan dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologis. Melalui pendekatan perencanaan dan pengelolaan yang baik, Kerinci memiliki potensi menjadi kota yang maju secara ekonomi dengan memanfaatkan aspek ekologi, dan kota yang sehat dengan tetap terjaganya fungsi ekologi, dan menadi rumah bagi masyarakatnya, serta tetap mempertahankan identitas Kerinci yang sesungguhnya.
Kawasan hutan konservasi yang berada diwilayah administratif Lembah Kerinci dengan berbagai peraturan yang membatasi, sesungguhnya memiliki potensi untuk menjadi kekuatan yang dapat mendongkrak pembangunan Kerinci. Tinggal sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana me-manage 'ancaman' menjadi sebuah potensi.


___
Dikutip dari uhangkayo.webs.com

Jasa Lingkungan Hutan Konservasi sebagai Potensi Pembangunan Kerinci (Bagian 1)

Pengantar

UHANGKAYO - Berbicara tentang hutan konservasi bukan hal yang sederhana, karena ada banyak kelompok kepentingan yang terlibat. Terlebih jika kita melihat fungsi hutan sebagai Paru-paru Dunia, berarti ada makhluk hidup dibelahan bumi lain yang juga menimati manfaat yang diberikan. Sehingga bukan hanya masyarakat sekitar, pemerintah setempat, maupun pengelola kawasan atau Kementerian Kehutanan yang memiliki kepentingan di kawasan konservasi tersebut. Tulisan ini hanya mencoba melihat dari jasa lingkungan yang dapat diberikan oleh hutan konservasi.

Hutan konservasi yang terdapat di wilayah administrasi Lembah Kerinci memberikan jasa lingkungan yang tidak terhingga bagi masyarakat Kerinci, bahkan negara lain, sehingga tidak heran apabila hutan alam ini menjadi bagian dari Paru-paru Dunia. Kata paru-paru pada manusia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kata nafas, bernafas berarti menghirup dan membuang udara, untuk membersihkan darah dengan oksigen dari udara yang dihisap. Udara yang segar mengandung banyak oksigen yang akan memberikan kualitas hidup yang baik bagi makhluk hidup.

Berbeda dengan paru-paru pada manusia, hutan sebagai paru-paru dunia memiliki fungsi kebalikan. Hutan membersihkan udara dari berbagai gas yang berbahaya bagi manusia dan menghasilkan oksigen (O2 ). Oksigen ini hanya dapat dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan berklorofil, dengan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen, dengan bantuan sinar matahari. Proses ini dikenal sebagai fotosintesis atau dirumuskan dengan:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2


Selain itu, hutan juga menjadi pemasok ketersediaan air bersih, membentuk iklim mikro, menghindari terjadinya longsor, peredam kebisingan, penepis bau, habitat satwa, dan segudang manfaat lainnya, hingga pemanfaatan sebagai potensi pendidikan dan rekreasi.

Manfaat Intangible dan Tangible Hutan

Manfaat intangible merupakan manfaat yang tidak dapat atau sulit untuk diukur, manfaat ini hanya berupa jasa lingkungan. Sedangkan nilai yang dapat diukur (secara ekonomi) seperti pemanfaatan flora, kayu, rotan, hingga fauna dari hutan dikenal dengan manfaat tangible. Tidak adanya alat atau standar untuk mengukur nilai ekonomi dari manfaat intangible ini, membuat hutan seringkali hanya dilihat dari sisi tangible saja, yaitu sebagai penghasil kayu atau sebagai lahan pertanian. Perbedaan sudut pandang antara masyarakat/pemerintah yang berorientasi pada nilai ekonomi, dengan pengelola Taman Nasional yang menjaga keutuhan kawasan agar dapat berfungsi sebagai penyedia jasa lingkungan, seringkali memicu konflik. Masing-masing pihak memiliki kepentingan dari sudut pandang yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang ada.

Manfaat tangible maupun intangible memiliki sifat yang berbeda dalam waktu, cakupan, dan jenis manfaat yang diberikan. Manfaat tangible cenderung memberikan hasil yang lama dan berjangka, misal suatu lahan perkebunan atau pertanian, pemanenan hanya dapat dilakukan apabila telah mencapai umur tertentu dan panen berikutnya harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Cakupan manfaat tangible yang diberikan bersifat lokal, yang menikmati hanya kalangan tertentu seperti pemilik lahan, para pekerja, dan pemerintah setempat. Manfaat tangible ini juga bersifat sempit yang hanya dapat dinilai dari sisi ekonomi saja sebagai penghasil kayu, kulit manis, maupun berbagai hasil pertanian lainnya.

Sedangkan manfaat intangible dapat dinikmati lebih cepat dan tersedia sepanjang waktu selama hutan tetap terjaga, seperti udara dan ketersedian air bersih sepanjang tahun. Cakupan manfaat intangible juga sangat luas, bukan hanya penduduk lokal, tapi juga secara nasional bahkan internasional dapat menikmatinya. Selain itu, manfaat intangible dari kawasan hutan tidak terbatas, bukan hanya sebagai pemasok udara dan air bersih, namun juga dapat meredam kebisingan, mengurangi bahaya hujan asam, iklim mikro, habitat satwa, mengurangi stress, penahan angin, hingga menjadi potensi ekowisata.

Nilai Ekonomi Manfaat Intangible


Manfaat intangible ‘tidak berwujud’ dan bukanlah berupa angka-angka, sehingga seringkali dianggap remeh oleh penduduk setempat, bahkan negara-negara maju seringkali mengabaikannya. Namun, manfaat intangible hutan dinikmati setiap saat terutama oleh masyarakat yang berada disekitar kawasan hutan. Seperti udara bersih, ketersediaan air bersih sepanjang tahun, suhu udara yang sejuk. Kecendrungan atau anggapan suatu pembangunan yang berhasil hanya ditandai dengan hadirnya 'hutan beton' yang menggantikan hutan alam, dan meningkatnya pendapatan penduduk yang juga berdampak pada tingginya PAD bagi pemerintah setempat. Yang semuanya adalah suatu bentuk tekanan ekonomi pada sisi ekologis. Namun fakta dewasa ini, berbagai kota yang 'maju' mulai berbenah diri dan mulai melihat aspek lain dalam pembangunannya, agar mencapai suatu keberlanjutan fungsi ekonomi, sosial, dan ekologis. Kota yang secara ekonomi maju, secara ekologis sehat, dan merupakan rumah bagi masyarakatnya.

Tekanan yang masih besar pada aspek ekologis, membuat para ahli lingkungan mencoba berbagai pendekatan dalam menghitung manfaat intangible hutan, sehingga manfaat intangible yang berupa jasa lingkungan ini dapat keluar dalam bentuk angka-angka atau berupa nilai Rupiah. Salah satu model pendekatan yang digunakan adalah melalui metode substitusi, metode ini membandingkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh suatu masyarakat yang hidup tanpa hutan dengan masyarakat yang hidup di sekitar hutan.

Contoh metode substitusi adalah adalah dari pendekatan biaya kesehatan, yaitu membandingkan jumlah orang sakit dengan jenis penyakit tertentu (penyakit pernafasan) pada daerah yang memiliki tingkat pencemaran udara yang tinggi, seperti di perkotaan dibandingkan dengan daerah-daerah yang masih alami yang memiliki kualitas udara yang bersih. Secara statistik masyarakat yang hidup di daerah perkotaan/terpolusi lebih sering terkena penyakit pernafasan, ini berarti masyarakat perkotaan akan mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya berobat. Sedangkan masyarakat yang hidup di daerah yang masih alami atau disekitar hutan hampir tidak pernah terkena penyakit pernafasan, sehingga masyarakat sekitar hutan tidak akan mengeluarkan biaya untuk berobat karena penyakit tersebut.
Perbandingan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat yang hidup di daerah tanpa hutan dengan yang hidup di daerah sekitar hutan merupakan harga atau nilai ekonomi untuk jasa lingkungan dari hutan.
Begitu juga dengan ketersediaan air bersih, pada daerah-daerah yang masih alami seringkali ditemukan mata air bersih yang tersedia sepanjang tahun dan bisa langsung diminum. Hal ini tentu berbeda dengan daerah perkotaan, Ibukota Jakarta saat ini mengalami krisis ketersediaan air bersih, air tanah yang terdapat di Jakarta merupakan air payau. Ini terjadi karena daratan Jakarta mengalmi intrusi air laut akibat hilangnya hutan Mangrove sebagai penahan air laut. Selain itu, air yang dijual dalam kemasan merupakan suatu cara untuk mengukur manfaat intangible hutan dari sudut pandang ekonomi. Minimal uang yang dikeluarkan untuk segelas air kemasan adalah Rp.1.000,-
Jika hutan di bumi hilang, bukan tidak mungkin udara bersih juga akan dikomersialkan dalam bentuk kemasan seperti air kemasan yang sering kita jumpai di pasar saat ini. Suatu saat nanti anak cucu kita akan merogoh kocek hanya untuk menghirup udara bersih.
Manfaat lain dari ketersediaan hutan adalah pada kemampuannya membentuk suatu iklim mikro atau memberikan efek menyejukkan, dimana suhu udara didaerah yang berpohon lebih rendah dibandingkan pada daerah yang tidak memiliki pohon. Iklim mikro yang dibentuk oleh pepohonan ini akan berdampak pada penggunaan energi listrik, sehingga penghuni rumah tidak membutuhkan AC (Air Conditioner) atau kipas angin. Dengan tidak adanya penggunaan alat-alat listrik tersebut maka akan menurunkan tagihan listrik. Di daerah perkotaan yang minim Ruang Terbuka Hijau (RTH) seperti di Jakarta, hampir setiap rumah memiliki alat listrik untuk menyejukkan ruangan, rumah-rumah mewah setidaknya memiliki 2-5 unit AC, bahkan yang hidup di bawah kolong jembatan setidaknya memiliki satu unit kipas angin.

Penelitian yang lebih seksama telah dilakukan oleh Milantara (2011) yang melihat hubungan antara keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan pemakaian energi listrik untuk penggunaan AC, hasil yang didapat adalah perumahan yang memiliki RTH sebesar 8,50% mampu memberikan penghematan listrik tahunan lebih dari 40 juta rupiah atau terjadi penghematan tagihan listrik per rumah sebesar 2,3%. Sedangkan perumahan lain yang memiliki 6% RTH mampu menghemat pemakaian energi listrik sebesar 0,88% per rumah, dengan area pengembangan yang lebih luas maka penghematan total perumahan ini hingga 90 juta rupiah per tahun.
Kondisi diatas tentu saja berbeda dengan masyarakat yang hidup disekitar hutan. Hutan Lembah Kerinci yang terjaga baik tentu akan dapat menghindari masyarakat Kerinci untuk mengeluarkan sejumlah biaya kesehatan atau tagihan listrik.


___
Dikutip dari uhangkayo.webs.com

Suara Rakyat Kerinci [1]: Creator/Admin, Member, dan Postingan

uhangkayo - Sebenarnya saya ingin posting langsung di wall Suara Rakyat Kerinci tadi malam (02/01/2011), tapi setelah dilihat lagi ternyata ulasan sistem kebut semalam ini cukup panjang jadi saya tulis di situs pribadi saya yang didekasikan untuk mempromosikan potensi daerah Kerinci sebagai tujuan ekowisata. Tulisan ini terbuka untuk diskusi dan menghindari debat kusir.

Pertama, saya tidak tahu tujuan dibentuknya forum Suara Rakyat Kerinci ini, atau siapa yang membentuk forum ini. Apakah dibentuk kelompok kepentingan tertentu yang mengatasnamakan Rakyat Kerinci? Apakah untuk menjadi oposisi yang ingin menjaga agar arah pembangunan Kerinci tetap lurus? atau untuk menggalang suara bagi pilkada berikutnya? atau hanya untuk mencemooh (para) petinggi Kerinci? atau memang murni dari suara rakyat yang ingin ikut terlibat dalam pembangunan Kerinci yang lebih baik?

Jargon yang diusung oleh forum ini adalah "ASFIRASI RAKYAT KERINCI UNTUK KEMAJUAN KERINCI". Walaupun agak aneh bagi saya pribadi karena isi posting lebih banyak berisi hujatan, dan tidak munculnya ide-ide kreatif untuk kebaikan dan kemajuan Kerinci kelak, dan melupakan hari jadi Kerinci. Walaupun terkesan sepele, sebagai orang Kerinci yang Pro Kerinci, saya merasa terpanggil untuk mengucapkan (pada forum ini) dan mendoakan keselamatan bagi (masyarakat) Kerinci pada hari jadi Kerinci, 10 November lalu, dan di forum ini hanya saya sendiri yang menyampaikan ucapan Selamat Hari Jadi bagi Kerinci. Tapi apapun itu (yang masih dalam batas ketidaktahuan), sebagai Muslim kita dianjurkan berprasangka dan berpikir positif, jadi saya mencoba menjadi Muslim yang baik dengan cukup mempercayai jargon tersebut.

Melihat bahwa postingan di forum ini memiliki bahasan yang cukup berat, alangkah baiknya creator atau admin bisa memberikan deskripsi yang jelas tentang forum ini, sehingga tidak terlihat seperti sebuah organisasi atau gerakan underground, saya pikir ini lebih baik.

Sejak diikutsertakan dalam Group FB Suara Rakyat Kerinci, forum ini tercatat sebagai forum yang paling aktif berkicau diantara forum-forum lain yang saya ikuti. Melihat pada posting-posting terdahulu, forum ini lebih didominasi oleh "kekecewaan" member forum yang berujung pada hujatan bagi Pemimpin Kerinci saat ini.

Terlepas dari karakter sesungguhnya pemimpin Kerinci, posting-posting di forum ini memberikan beberapa kesan bagi yang membaca, seperti:
  • "Sungguh jahat Pemimpin Kerinci karena mendapatkan teguran yang vulgar (hujatan) dari rakyatnya." Atau,
  • "Sungguh berkuasanya Pemimpin Kerinci sehingga lembaga-lembaga lain tidak mampu meluruskan kembali arah pembangunan Kerinci, atau barangkali anggota dewan telah menjadi bagian dari 'kejahatan' beliau." Atau,
  • "Rakyat Kerinci butuh seseorang untuk disalahkan, dan sasarannya adalah Pemimpin mereka sendiri."
  • "Sungguh menyedihkan yang menjadi dan/atau akan menjadi pemimpin Kerinci kelak, jika rakyat Kerinci sendiri gemar menghujat pemimpinnya." Atau,
  • "Postingan di forum ini, hanya suara dengki dari para pesaing Beliau."
  • Dan lain sebagainya, jadi biarlah para pembaca budiman yang menafsirkan sendiri setelah membaca postingan-postingan pada forum ini.

Saya teringat sepenggal kalimat yang terdapat di cover halaman belakang sebuah buku karangan salah satu dosen di tempat saya kuliah, kalimat dari Lao Tsu seorang ahli fisafat dari Cina yang berbunyi:
“There are leaders the people fear, there are leaders the people hate, there are leaders the people love. But when the best leaders of all have finished their work, the people say: we did it ourselves.”
Kira-kira terjemahan dalam Bahasa Indonesia, seperti ini:
“Ada pemimpin yang ditakuti oleh rakyatnya, ada pemimpin yang dibenci rakyatnya, ada juga pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Tapi saat pemimpin terbaik telah menyelesaikan tugasnya, rakyatnya akan berkata: kami melakukannya sendiri.”
Apakah ada kecenderungan kalimat Lao Tzu di atas (mulai atau telah) berlaku di Kerinci? Apabila Kerinci telah menemukan pemimpin terbaik dan berhasil membawa Kerinci menjadi lebih baik, apakah rakyatnya akan menutup mata dan berkata: "Kerinci maju itu karena kami melakukannya sendiri, tidak ada hubungan dengan pemimpin Kerinci". Saya yakin (postingan-postingan) di forum ini bukan merupakan standar untuk menilai masyarakat Kerinci sepenuhnya.

Bagaimanapun kekuasaan tertinggi di Indonesia berada ditangan rakyat, tapi sebagai catatan Demokrasi di Indonesia dikenal dengan Demokrasi yang kebablasan, tidak ada etika dalam mengeluarkan pendapat. Dengan postingan di forum ini yang didominasi hujatan kepada pemimpinnya, apakah itu berarti rakyat Kerinci ikut serta dalam mewujudkan ketidaketikaan dalam menyampaikan aspirasi? Apakah ada kecenderungan masyarakat Kerinci mulai (mohon maaf) menjadi suku yang tidak beradab dan gemar menyalahkan?

Ada sebuah guyonan, yang saya pikir logis:
“Untuk menjadi pahlawan, dibutuhkan penjahat. Untuk menjadi benar, dibutuhkan yang salah. Tapi untuk terlihat benar, dibutuhkan pembenaran (red: seseorang untuk disalahkan).”
Dalam menjalankan pemerintahan, Indonesia memiliki lembaga LEGISLATIF, YUDIKATIF, dan EKSEKUTIF. Jika satu tidak berjalan dengan lurus, maka DUA YANG LAIN akan (memaksa) meluruskan YANG SATU. Apa ini tidak berlaku di tingkat Kabupaten ?Barangkali ada member lain dari Ilmu Pemerintahan atau sejenis yang lebih berkompeten untuk menjelaskan. Kondisi badan Legislatif maupun Yudikatif di tingkat Nasional telah menjadi sarang penyamun, setidaknya berita itu yang sering nongol di berbagai stasiun TV Nasional. Lalu bagaimana dengan kondisi lembaga-lembaga ini di Kabupaten Kerinci?

JIKA Pemimpin Kerinci adalah orang yang jahat dan tidak menjalankan tugas beliau dengan semestinya, dan masih berlangsung hingga saat ini. Ini menunjukkan betapa berkuasanya Pemimpin Kerinci, sehingga DUA YANG LAIN tidak ada yang berani/berhasil meluruskan Beliau, atau DUA YANG LAIN juga berjalan pada jalan yang sama.

Kalau Pemimpin Kerinci saat ini turun, dan digantikan oleh Pemimpin yang lain, dengan melihat kondisi Kerinci yang ada, mulai potensi alam yang ada hingga SDM-nya (rakyatnya atau sebagian rakyatnya yang sering berkicau di forum ini, ulama Kerinci, cendekiawan Kerinci, budayawan Kerinci, pengusaha Kerinci, hingga petinggi Kerinci termasuk wakil rakyat Kerinci terhormat di DPRD Tingkat II). Tidak ada jaminan pembangunan Kerinci akan maju (infrastruktur, ekonomi, pendidikan, moral, dan lain sebagainya)?

Sebagai orang Kerinci (atau yang lahir/hidup di Kerinci?), tentu tidak ingin melihat Kerinci terpuruk, tentu tidak ingin menggantikan istilah "Kerinci, Sekepal Tanah Surga yang Terhempas ke Bumi" menjadi "Kerinci, Sekepal Tanah Surga yang Terhempas ke Bumi kemudian berubah Menjadi Neraka Bumi karena ketidakbecusan masyarakat Kerinci sendiri".

Sesuai dengan slogan forum ini, "ASFIRASI RAKYAT KERINCI UNTUK KEMAJUAN KERINCI". Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Edisi Ketiga Tahun 2001, ASPIRASI (dengan P bukan F) adalah: 1) harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang, atau 2) ilham yang timbul dalam mencipta.

Lantas, bagaimana KERINCI BISA MENJADI LEBIH BAIK di MASA YANG AKAN DATANG?
"Masa depan Kerinci terletak pada seluruh lapisan/komponen masyarakat Kerinci itu sendiri. Satu atau dua orang tidak akan mampu membawa Kerinci menjadi lebih baik, begitupun sebaliknya, Kerinci tidak akan pernah hancur hanya oleh segelintir orang."
"Tentunya untuk mewujudkan Kerinci yang maju, semua lapisan masyarakat haruslah menjadi orang yang ALIM (red: ber-ILMU), menjadi orang yang PINTAR, dan bukan orang yang PINTAR-PINTAR."
Mengutip dari AA Gym, kebaikan itu bisa dimulai dari diri kita sendiri, karena jika bukan kita sendiri yang mulai melakukannya lantas siapa yang bisa diharapkan (membangun Kerinci)?

Barangkali para Admin, bisa menetapkan aturan main di forum ini, karena cemoohan, caci-maki, hujatan, sumpah serapah, dengan mudah ditemukan di forum ini. Dan barangkali member lain di forum ini bisa menyampaikan pendapat dengan baik dan benar, baik menurut adab dan benar menurut ilmu. JIKA memang orang yang dikritik adalah (biang) penjahat, tunjukkan kalau kita yang mengkritik adalah orang yang pantas untuk mengkritik.
"Kebaikan bukan hanya pada niat tapi juga dilakukan dengan cara yang baik. Jika didominasi dengan hujatan, maka forum Suara Rakyat Kerinci ini tidak lebih dari sebuah sarana pembodohan bagi masyarakat Kerinci yang lainnya."
Mari bersama wujudkan Kerinci yang lebih baik kedepannya, Kerinci yang bukan hanya maju secara fisik tapi juga maju secara moral. Dan barangkali kita juga bisa menjadikan forum ini sebagai SARANA UNTUK MENDIDIK masyarakat Kerinci lainnya, semoga.

Lebih jauh AA GYM juga berkata "MULAILAH KEBAIKAN DARI SEKARANG”.

Wallahualam.


___

Dikutip dari uhangkayo.webs.com

>>  Baca juga Suara Rakyat Kerinci bagian 2, klik disini.

Download pdf Karakteristik Rumah Larik Kerinci (©LembahKerinci)



UHANGKAYO - Salah satu suku/etnik di Indonesia yang memiliki lanskap budaya berupa permukiman tradisional adalah Suku Kerinci yang terdapat di Kota Sungai Penuh, Kerinci.  Masyarakat ini membentuk sebuah pola permukiman tradisional yang disebut Rumah Larik. Permukiman ini dinamakan Rumah Larik oleh masyarakat setempat karena pola penataannya yang berjejer memanjang dan saling berhadapan antara satu rumah dengan rumah lainnya sehingga membentuk sebuah larik. Perkembangan kota-kota baru di Indonesia termasuk Kota Sungai Penuh, semakin mendegradasi keberadaan lanskap Rumah Larik sebagai bagian dari peninggalan sejarah  dan budaya masyarakat di dalamnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah studi untuk mengidentifikasi karakteristik dan faktor-faktor  yang mempengaruhi lanskap budaya Rumah Larik sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah. Informasi ini penting untuk menentukan tindakan pelestarian yang tepat agar lanskap budaya Rumah Larik dapat bertahan dalam proses kotanisasi yang sedang terjadi.

Rumah Larik merupakan permukiman tradisional masyarakat Suku Kerinci yang memiliki pola berjejer memanjang dari arah Timur ke Barat sambung menyambung antara satu rumah dengan rumah di sebelahnya hingga membentuk sebuah larik.

Tatanan lanskap kawasan Rumah Larik dalam wilayah adat Depati Nan Bertujuh dapat dibagi berdasarkan konsep ruang makro, meso, dan mikro. Ruang makro terdiri dari ruang hutan, ruang pertanian, dan ruang permukiman. Hutan berfungsi sebagai daerah resapan dan sumber air bagi pertanian dan permukiman. Ruang pertanian terdiri dari ladang (tanah kering) dan sawah (tanah basah). Ladang terdapat di kaki – kaki bukit yang berfungsi sebagai lahan untuk bercocok tanam bagi masyarakat dan sebagai lahan cadangan untuk mendirikan permukiman baru. Sawah atau tanah basah merupakan tanah adat yang berstatus hak milik pribadi sesuai dengan pembagian yang telah diatur oleh Ninik Mamak. Ruang permukiman berada dalam area yang disebut tanah “parit sudut empat”. Parit sudut empat ini merupakan batas permukiman tradisional masyarakat adat dengan permukiman di luarnya. Tanah dan rumah dalam parit sudut empat ini berstatus hak milik kaum yaitu milik anak batino dan tidak boleh diperjual belikan.

Ruang meso kawasan Rumah Larik adalah luhah. luhah merupakan permukiman berupa larik-larik yang terdapat dalam tanah parit sudut empat. Masyarakat yang tinggal dalam satu luhah berasal dari satu nenek moyang yang sama dan dipimpin oleh Ninik Mamak. Elemen-elemen lanskap yang terdapat dalam sebuah luhah antara lain yaitu, Rumah Larik, masjid, surau, makam nenek moyang, tabuh larangan, pemandian umum, dan lapangan terbuka. Ruang mikro pada kawasan Rumah Larik adalah rumah tempat tinggal dan pekarangan. Rumah Larik merupakan rumah dengan arsitektur tradisional yang unik. Rumah ini menerapkan konsep sumbu vertikal (nilai ketuhanan) dan sumbu horisontal (nilai kemanusiaan).

Tatanan lanskap kawasan Rumah Larik Limo Luhah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu filosofi hidup masyarakat yang berorientasi pada alam, adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat, kehidupan sosial budaya, dan kepercayaan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah banyak merubah tatanan lanskap, namun tidak merubah budaya dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.

Permasalahan yang mempengaruhi keberlanjutan kawasan Rumah Larik Limo Luhah terdiri atas dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terkait dengan adat istiadat dan sikap budaya masyarakat, sedangkan faktor eksternal terkait dengan kebijakan pemerintah dan pengaruh budaya luar. Konsep pelestarian yang dihasilkan adalah mengupayakan kerjasama dan koordinasi antara masyarakat (lokal dan perantau) dengan pemerintah dalam melestarikan lanskap budaya Rumah Larik Limo Luhah. Tindakan pelestarian yang sesuai untuk kawasan Rumah Larik Limo Luhah antara lain rehabilitasi, preservasi, dan konservasi.

Klik tombol berikut untuk mendapatkan teks lengkap tentang Karakteristik Rumah Larik Kerinci (pdf 17 hal.)


Ditulis oleh Moh. Sanjiva Refi Hsb
Diedarkan atas ijin penulis.
___

Dikutip dari uhangkayo.webs.com

Teh Kajoe Aro digemari Ratu Belanda


Kebun Teh Kajoe Aro telah dirintis oleh Perusahaan Belanda antara tahun 1925 hingga 1928, yang bernama Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Secara statistik, perkebunan teh ini tercatat sebagai perkebunan teh tertua di Indonesia, serta perkebunan teh dalam satu hamparan terluas di dunia (3.020 hektar), dengan ketinggian 1.300-1.600 meter dpl yang merupakan perkebunan teh tertinggi ke dua di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki Gunung Himalaya (4.000 m dpl).
Pengawasan kualitas yang tinggi, mulai dari perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh, pengolahan di pabrik, hingga pengemasan dan pengiriman, teh produksi PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) ini menyandang nama harum sebagai teh dengan kualitas terbaik di dunia. Dengan aroma yang khas serta kualitas prima, lebih dari separuh dari produksi teh Kajoe Aro diekspor ke Eropa dan Amerika.

Seperti yang disampaikan oleh Edi Wardiman, Bagian Pemasaran PT PN VI, produksi teh pada tahun lalu sebanyak 7.600 ton, dijual lebih dari separuhnya ke Eropa dan Amerika. Itu sebabnya, teh asli Kerinci yang ditanam pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut ini lebih dikenal di luar negeri ketimbang masyarakat lokal.

Pengawasan kualitas yang tinggi hingga saat ini, menjadikan Teh Kajoe Aro sebagai hidangan minuman istimewa Ratu Belanda sejak perkebunan teh ini dibuka oleh Hindia Belanda. Bahkan tidak sedikit masyarakat Eropa dan Amerika juga menggemari teh Kajoe Aro.

Proses Pemanenan Teh Kajoe Aro.

Dilansir dari media online Kompas, "Sampai sekarang, Ratu Belanda masih meminum teh Kajoe Aro," ujar Sekretaris Perusahaan PT PN VI, Benny Subagia, Kamis (8/12/2011) di Jambi.

Para pencinta teh yang gemar meracik sejumlah jenis teh untuk menciptakan rasa dan aroma baru masih menjadikan teh Kajoe Aro sebagai racikan utamanya. Perkebunan di sekitar kaki Gunung Kerinci ini memberikan teh beraroma orisinal dan lembut, dengan rasa sedikit kelat.

Ekowisata

UHANGKAYO - Ekowisata memiliki sejarah yang panjang. Ceballos-Lascurian pertama kali mendefenisikan sebagai perjalan wisata ke daerah yang alami atau yang belum terkontaminasi dengan tujuan pendidikan, mengagumi, dan menikmati bentang alam serta tumbuhan dan satwa liarnya, termasuk manifestasi budaya (baik sekarang maupun masa lalu) yang ada pada kawasan tersebut.[1]

Ada banyak definisi ekowisata yang diberikan oleh organisasi/kelompok, ataupun individu yang bergelut di bidang ekowisata. TIES (The International Ecotourism Society) mendefinifikan sebagai perjalanan yang bertanggung jawab ke daerah-daerah alami yang melindungi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.[2] Semiloka dan Simposium Ecotourism (April, 1995) dalam Sudarto (1999) memberi pengertian ekowisata sebagai kegiatan perjalanan wisata yang bertanggungjawab ke/di daerah-daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola dengan kaidah alam dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahannya juga melibatkan unsur penduduk, pemahaman, dan daya dukung terhadap usaha-usaha konservasi alam dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat sekitar daerah tujuan ekowisata.[3]

Menurut Hafild (1995) dan Fennell (1999) dalam Abbas (2000) kegiatan wisata baru dapat dikatakan sebagai ekoturisme apabila memenuhi empat dimensi[4], yaitu:
  • Dimensi Konservasi, ini berarti kegiatan wisata tersebut membantu usaha pelestarian alam setempat dengan dampak negatif seminimal mungkin,
  • Dimensi Pendidikan, wisatawan mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai, ekosistem, keunikan biologi, dan kehidupan sosial di tempat wisata tersebut,
  • Dimensi Sosial/Kemasyarakatan, yaitu rakyat setempat yang menjadi aktor utama dalam penyelenggaraan kegiatan wisata tersebut,
  • Dimensi Ekonomi, yaitu menumbuhkan kegiatan perekonoian yang berbasis kemasyarakatan.
Keterangan
  1. Tisdell C. Tourism Economics, The Environment and Development. UK: Edward Elgar Publishing Hllm 19-30 dan 131-141.
  2. TIES (The International Ecotourism Society). http://www.ecotourism.org [23 Agustus 2006].
  3. Sudarto Gatot. 1999. Ekowisata: Wahana, Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Bekasi: Yayasan Kalpataru Bahari.
  4. Abbas R. 2000. Prospek Penerapan Ekoturisme Pada Taman Nasional Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat [tesis]. Bogor: IPB, Program Pascasarjana.

___
Dikutip dari uhangkayo.webs.com

    Dendeng Batokok Kerinci



    Berkunjung ke kabupaten Kerinci belum lengkap bila belum mencicipi dendeng batokok. Banyak kedai yang menjual dendeng batokok, khas Kerinci ini, terutama di desa Siulak. Saya mencoba salah satu diantaranya, di kedai yang bernama: Dendeng Batokok Asli, sekitar perjalanan kurang dari satu jam dari Sungai Penuh ke utara menuju ke Solok, tepatnya di desa Siulak Deras. Restoran kecil itu lumayan bersih, baik dapur maupun toiletnya. Di setiap meja tersaji botol-botol coklat, menyerupai botol bir, isinya tidak untuk diminum! Botol-botol tersebut berisi air untuk mencuci tangan. Pantas, kobokan yang disuguhkan kering tidak berisi apapun.

    Seperti layaknya rumah makan Padang lainnya, pelayan segera mengantarkan nasi. Nasi khas daerah ini, dimasak sedikit pera, berpasir, tidak melekat. Sehingga untuk membantu menelannya perlu sebentar-bentar didorong oleh air minum. Lauk paku yang disajikan tidak terlalu banyak ragamnya, ayam goreng, rendang, sayur nangka dan daun ketela rebus, namun untuk menu utama dendeng batokok, pengunjung dipersilahkan menunggu, sang dendeng harus dibakar terlebih dahulu. Tidak berapa lama dendeng batokok-pun disajikan. Dendeng yang masih hangat disajikan langsung dari penjepit kawat dalam potongan-potongan kecil sebanyak lebih kurang 10 potong. Kami langsung menyantap dendeng bakar yang masih hangat satu persatu. Selain sambal balado khas restoran Padang, pengunjung boleh memilih kecap kental sebagai saus dendeng batokok.

    Dendeng ini harus dibuat dari daging pilihan, has dalam. Sebelum di'tokok' (pukul pelan-pelan untuk memipihkan), harus direbus bersama santan dan bumbunya sampai lunak dan kuahnya menyusut. Kemudian sebelum disajikan dipanggang terlebih dahulu. Dari resep masakan pembuatan dendeng batokok kita bisa membuatnya dimanapun, asal bumbu dan bahan daging tersedia. Namun, mengapa hanya di Kerinci, tempat asalnya, dendeng ini begitu lezat? Tak seorangpun tahu, dugaan saya karena jenis kayu atau arang pembakarnya yang berbeda. Di kabupaten Kerinci banyak sekali kebun kayu manis, yang setelah diambil kulitnya, kayu dari pohon kayu manis ini dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Warna kayu bakar dari kayu manis sangat khas, kuning kecokelatan dan cerah.

    Ditulis oleh Sadhono Hadi 
    Sumber: sadhonohadi.com

    ___
    Dikutip dari uhangkayo.webs.com

    Orang Pendek, Misteri Terbesar Dunia



    UHANGKAYO - Ada banyak istilah untuk Orang Pendek (Short Man) ini, seperti Uhang Pandak atau Orang Pandak. variasi nama ini karena makhluk ini belum teridentifikasi oleh ilmuwan. Orang Pendek merupakan suatu makhluk yang keberadaannya telah diketahui sejak 150 tahun lalu, namun hingga saat ini belum ada bukti fisik (seperti foto) tentang makhluk ini.

    Keberadaan Orang Pendek telah dilaporkan oleh masyarakat sekitar, Koloni Belanda, wisatawan dan peneliti mancanegara. Informasi yang terkumpul menyatakan bahwa Orang Pendek merupakan makhluk yang hidup di atas tanah, berjalan dengan dua kaki, tubuh diselimuti oleh bulu pendek (abu-abu hingga coklat), dan tinggi berkisar antara 80 cm hingga 150 cm.

    Laporan Orang Pendek ini sering dijumpai dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, terutama di Lembah Kerinci yang merupakan enclave dari TNKS. Penyebaran makhluk ini pada hutan hujan dataran rendah hutan pegunungan, hingga hutan sub alpin pada formasi Gunung Kerinci.


    Penelitian-penelitian terhadap Orang Pendek tidak pernah membuahkan hasil. Penggunaan kamera trap di daerah yang kemungkinan besar Uhang Pandak terlihat juga tidak memberikan hasil yang diinginkan. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa makhluk ini tidak akan menampakkan diri pada orang yang berniat mencarinya.

    Informasi lebih jauh tentang Orang Pendek:

        * International Monkey Hunter
        * rfthomas.clara

    ___
    Dikutip dari uhangkayo.webs.com

    Windows XP Mode Untuk Windows 7

    UHANGKAYO - Windows 7 dikenal sebagai OS yang manja, karena beberapa software lama tidak dapat dijalankan dengan baik bahkan tidak dapat instal pada Win 7. Hal ini tentu jadi masalah apabila perkembangan software lama tersebut tidak mengikuti teknologi Windows 7, atau spek komputer/laptop yang tidak memadai untuk menjalankan versi terbaru yang boros resources. Microsoft telah merilis tentang kompatibilitas beberapa software (dan hardware) pada Windows 7 yang dapat anda lihat disini.

    Namun, Windows 7 dikembangkan dengan tool yang dapat mengatasi masalah kompatibilitas software lama, sehingga anda dapat menjalankan software tersebut dan anda tetap dapat menikmati Windows 7.

    Teknologi yang dikembangkan oleh microsoft berupa Windows XP Mode yang merupakan pengembangan dari Virtual PC dengan mengadopsi teknologi Virtualisasi.




    Untuk menjalankan XP Mode, hardware komputer/laptop anda sebaiknya telah Support Hardware Virtualization, anda dapat mengecek melalui software CPU-Z (yang dapat anda download disini).Kebetulan saya menggunakan processot AMD, dengan kode AMD-V yang menunjukkan bahwa processor tersebut telah support HAV.

    Microsoft juga telah menyediakan tool untuk mengecek apakah perangkat komputer anda telah suport  HAV melalui software havdetectiontool, untuk mendowload havdetectiontool klik disini.

    Tapi jika komputer/laptop anda tidak memiliki teknologi HAV, Windows telah merilis patch KB977206 untuk Windows 7, sehinngga anda dapat menjalankan Windows XP Mode dan Virtual PC tanpa teknologi HAV.

    Ada dua cara untuk menginstal Windows XP Mode:

       1. Secara online dari situs microsoft, melalui link mirosoft ini.
       2. Atau anda dapat mendownload semua komponen diatas kemudian menginstal secara offline.

    Untuk menjalankan cara kedua, silakan download semua komponen dari link-link berikut:

    Windows XP Mode:

        Download XP Mode disini

     Windows Virtual PC :

        Windows 7-32bit
        Windows 7-64bit

    Patch KB977206 (Non HAV):

        Windows 7-32bit
        Windows 7-64bit


    ___
    Dikutip dari uhangkayo.webs.com

    SpeedyFox, Mempercepat Kerja Mozilla FireFox



    uhangkayo - Mozilla Firefox merupakan salah satu browser tercepat dan dipakai oleh banyak pengguna, tapi seiring waktu, pemakaian yang terus menerus dapat memperlambat kinerja Firefox, startup yang lama, serta mempengaruhi kecepatan secara keseluruhan, dan browsing Histories akan lambat. Hal ini terjadi karena proses fragmentasi di database FireFox.

    SppedyFox merupakan tool utility yang ringan yang dapat mengatasi masalah ini, hanya dengan satu klik. Setelah anda mengoptimalkan FireFox anda dengan tool ini, startup FireFox anda akan bekerja hingga 3 kali lebih cepat, browsing histories yang cepat, dan operasi cookies akan bekerja lebih cepat.

    Bagaimana cara kerjanya?

    Seperti di tulis oleh website resmi SpeedyFox, bahwa FireFox (beserta add-ons-nya) menggunakan SQLITE database yang menyimpan berbagai setting yang ada. Penggunaan yang terus menerus akan membuat database menjadi menumpuk dan FireFox akan menjadi lambat. SpeedyFox akan membuat database ini menjadi lebih kecil tanpa kehilangan data. Database akan dioptimalkan dengan mengecilkan ukurannya agar dapat bekerja lebih cepat.

    Penggunaan SpeedyFox tergantung dari seberapa sering anda menggunakan FireFox itu sendiri. Namun, optimalisasi FireFox dengan SpeedyFox direkomendasikan dalam 1-2 minggu sekali.


    Penggunaannya

       1. Download SpeedyFox disini
       2. Pilih profile anda (jika lebih dari satu)
       3. Klik tombol “Speed Up My FireFox”


    Proses untuk optimalisasi FireFox tergantung dari besarnya database yang tersimpan, waktu yang digunakan oleh Uhangkayo menjalankan software ini tidak lebih dari 3 menit. Optimalisasi tidak akan mempengaruhi history, bookmarks, passwords, etc.

    Download

        SpeedyFox untuk Windows:

            Download disni | Direct download

        Mozilla FireFox 9.0.1:

            Download disini | Direct download

    ___
    Dikutip dari uhangkayo.webs.com