Kerinci Regency in 3D

Peta wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dalam Tiga Dimensi, oleh Milantara - uhangkayo.webs.com.

Koto Petai - Danau Kerinci

Perahu-perahu Nelayan Koto Petai - uhangkayo.webs.com.

Gunung Kerinci

Gunung Kerinci yang Menjulang diantara Awan Putih dan Langit Biru (foto: Jeremy Holden, FFI) - uhangkayo.webs.com.

Rumah Larik

Rumah Larik, Rumah Tradisional Masyarakat Lembah Kerinci - uhangkayo.webs.com.

Sungai Penuh

Senja di Batas Kota Sungai Penuh - uhangkayo.webs.com.

sideCategory1

Sep 2, 2014

Unlimit RAM di Win x86


UHANGKAYO.webs.com - Processor dengan arsitektur 64bit dipercaya dapat memberikan kinerja maksimal apabila dipadukan dengan sistem operasi x64. Namun tidak semua program dapat berjalan pada OS x64. Sebelumnya saya menggunakan Virtual Windows untuk menjalankan program yang tidak bisa dijalankan di OS x64. Virtual Windows ibarat sistem (OS XP) didalam sistem (ex: Win 7), dan didalam OS XP inilah diinstal program tidak support dengan x64. Untuk mendapatkan Virtual Windows, silakan menuju tkp.



Cara ini mungkin satu-satunya cara unuk menjalankan program yang hanya bisa berjalan di x86, namun sejujurnya ini cukup meribetkan. Mau ga mau, OS terpaksa didowngrade menjadi x86 agar kompatibel dengan program tersebut.

Menurut informasi Win 7 x86 hanya mampu membaca RAM (memori) maksimal hingga 3.6 GB. Ini berarti harus merelakan 2GB, tak apalah, untuk keperluan sehari-hari dengan 3.6GB sudah cukup.

Namun setelah instalasi OS x86, RAM yang mampu digunakan hanya 2,6GB, dan ini cukup mengecewakan karena RAM yang besar dipercaya mampu memberikan pengalaman yang smooth dalam menjalankan berbagai program secara bersamaan, yang dapat menghindari terjadi lag.

Setelah browsing, akhirnya ketemu tool untuk 'menjebol' keterbatasan RAM pada x86, sehingga berapapun RAM yang terpasang dapat terbaca dan digunakan sepenuhnya.

klik "Patch x86 Raamlock", dan tunggu hingga selesai.

Proses patching tool ini cukup gampang, hanya tinggal klik Patch x86 Ramlock tunggu hingga beberapa saat, dan RAM yang terpasang dapat terbaca sepenuhnya. Dan in sangat menyenangkan, menjalankan program-program secara bersamaan terasa begitu ringan, bahkan dibandingkan saat menggunakan OS x64.
 
Pada x86, RAM yang digunakan sesuai dengan terpasang.

Test Mode ... pada kana bawah, setalah patch.

Untuk menghilangkan watermark di bagian kanan bawah.

Klik "start msconfig" untuk mensetting ulang boot.

Pada tab Boot, ganti nilai "Timeout" dengan angka 3 untuk mempercepat booting.

Satu kekurangan tool ini, ia tidak bisa disandingkan dengan Kaspersky Internet (saat menjalankan yang terpasang adalah KIS 2010), karena dapat menyebabkan bluescreen (dumping memory). Pada beberapa antivirus lain – yang diuji coba bitdefender dan smadav – tidak menyebabkan permasalahan sama sekali.

Untuk mendapatkan program tersebut dan mengetahui cara unlock RAM Win 7 x86 dapat terhubung langsung pada tautan berikut.

Aug 10, 2014

Dua akun WhatsApp dalam satu smartphone Android dengan OGWhatsApp

UHANGKAYO.webs.com - Berawal dari jalan-jalan di dunia maya, ketemu dengan satu artikel menarik di Kaskus, artikel yang memang lagi dibutuhkan. OGWhatsApp merupakan aplikasi untuk smartphone android, yang memungkinkan pemilik smartphone android dapat menggunakan dua nomor HP dalam satu smartphone.


Walaupun telah mengikuti tahap demi tahap sesuai dengan artikel tersebut, namun tetap tidak berhasil.



Berikut adalah modifikasi proses instalasi OGWhatsApp pada satu hape Android:

  1. Jika anda sudah menginstal WhatsApp, Backup terlebih dulu, agar histori dipulihkan kembali (jika dibutuhkan). Jika anda belum, install terlebih dahulu WhatsApp versi ori (dari playstore), kemudian registrasi untuk nomor. Nomor ini nantinya akan menjadi nomor OGWhatsApp.
  2. Instal OGWhatsApp (tanpa uninstal/logout akun WhatsApp) ~> akan muncul folder /sdcard/OGWhatsApp.
  3. Hapus (delete) folder OGWhatsApp.
  4. Ubah nama folder WhatsApp (di /sdcard/WhatsApp) menjadi /sdcard/OGWhatsApp.
  5. Kemudian buka OGWhatsApp melalui ikon, dan verifikasi dengan nomor lama. Ikuti proses seperti verifikasi WhatsApp.
  6. Jika anda telah membackup, maka akan ada pilihan untuk restore dari backup data sebelumnya.
  7. Sampai tahap ini proses instalasi dan verifikasi OGWhatsApp telah berhasil dilakukan.
  8. Lanjutkan dengan proses login akun WhatsApp, pada tahap ini masukkan nomor baru.
  9. Done.




Catatan:

  • Dilakukan pada smartphone single sim.
  • Verifikasi nomor lain/kedua dapat dilakukan melalui SMS/Call, sebaiknya nomor kedua tetap aktif (terpasang pada hape lain).

Dapatkan OGWhatsApp dengan klik disini.

Apr 17, 2014

Ketekunan yang Langka


Ketekunan yang Langka
Oleh: Prof. Andi Hakim Nasoetion

Seorang dosen kembali dari Tokyo membawa gelar Magister Sains Genetika Ikan. Ia melapor akan keberhasilannya itu. Yang ditanyakan rektornya ialahapa yang membuatnya terkesan dengan program pendidikan pascasarjana di Jepang. Maka ia pun menggeleng-gelengka n kepalanya. Katanya, seumur-umurnya baru pada ketika itu ia selama bangun hanya memikirkan dan berbicara tentang ikan atau tentang genetika atau tentang genetika ikan. Pagi hari ketika sarapan ia berbincang dengan kawan sekerjanya tentang perilaku ikan. Di dalam laboratorium ia diajak berdiskusi mengenai DNA oleh dosennya, dan sewaktu makan siang di sela-sela memotong-motong filet tongkol, ia berbincang tentang daerah penangkapan tongkol di daerah Kepulauan Aru. Malam harinya sewaktu tidur, ia bermimpi tentang ikan. Tidak diceritakannya apakah sebelum bermimpi mengenai ikan itu keesokan harinya ia menang undian berhadian (karena ada satu mitos jika mimpi mendapatkan ikan akan ketiban rejeki).

Kemudian lagi rektornya bertanya kepadanya peristiwa apa yang paling mengagetkan yang dihadapinya di kampus asalnya sewaktu ia kembali mengajar. Ternyata ia terkejut sekali ketika melihat warga kampus sewaktu sedang beristirahat tidak berbincang mengenai ilmu yang harus ditekuni-nya, melainkan mengenai upaya mengokohkan iman dan bagaimana caranya berperilaku sesuai dengan iman mereka masing-masing.

Tidak ada lagi yang mereka perbincangkan selain bagaimana caranya mendukung perjuangan umat yang seiman. Kalau pun ada bedah buku diantara sesama mahasiswa, maka pokok bahasan bedah buku itu menyangkut masalah yang ada di luar jangkauan, seperti misalnya di Palestina atau Bosnia. Masalah yang kalau hanya dibicarakan tidak ada selesai-selesainya.

Ini mengingatkan rektornya akan peristiwa seorang anggota tim olimpiade matematika internasional asal Denmark berbincang-bincang dengan anggota tim dari Norwegia tentang penyelesaian sebuah masalah matematika yang memerlukan pengetahuan tentang teori Galois. Percakapan itu mereka lakukan ketika sedang berpesiar dengan kapal di Laut Bosporus.

Apa yang dilakukan di Jepang dan Laut Bosporus itu adalah teladan tentang ketekunan yang diungkapkan ilmuwan biologi dan calon ilmuwan matematika ketika mereka sudah bertekad memilih bidang ilmu itu sebagai perhatian pokok dalam perjalanan hidup mereka. Hasilnya adalah bahwa mereka akhirnya mendalami benar bidang ilmu genetika atau matematika itu dan bukan hanya sekadar pengetahuan tipe-tipe sosial.

Beberapa waktu lalu biologiawan IPB mendapatkan penghargaan akademik dari suatu yayasan. Untuk itu ia diberi tunjangan penelitian kira-kira 40.000 dolar AS. Orang ini dikenal sangat menekuni bidang ilmunya. Demikian pula ada seorang dosen yang mendapat hadiah penelitian dalam bidang ilmu serangga dan lingkungan. Ia juga selalu tekun bekerja dalam bidang ilmunya sendiri. Sama halnya dengan dosen Fakultas Peternakan Unsoed yang di Australia menemukan cara penyimpanan mani beku sapi di dalam tabung sedotan yang terbuat dari plastik setelah usahanya berkali-kali gagal. Untuk itu ia menerima hadiah medali emas penelitian Yayasan Hewlett-Packard.

Ketekunan ketiganya itu tentu saja didampingi oleh kalayak akademik yang tinggi. Namun kalayak akademik yang tinggi saja belum cukup untuk membuahkan hasil penelitian yang cemerlang. Diperlukan kreativitas dan ketekunan melakukan tugas yang tinggi. Ketiga ciri ini yang seharusnya dimiliki oleh orang berbakat yang pekerjaannya adalah menciptakan pengetahuan baru dan atau memperbaiki manfaat suatu pengetahuan.

Apakah di masyarakat akademik perguruan tinggi kita suasana ketekunan dan kesetiaan menangani tugas itu ada atau tidak ada, dapat dirangkum dari poster-poster yang ditempelkan di mana saja di dalam kampus yang dapat dilekati kertas. Sayang sekali, pengumuman yang memenuhi dinding kampus bukan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan ilmu yang ditekuninya, melain-kan mengenai siraman rohani, bedah buku tentang solidaritas Palestina dan berbagai diskusi mengenai berbagai kebobrokan yang terjadi di tanah air.

Tidak ada gagasan-gagasan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diperbicangkan. Tentu saja kita harus peduli mengenai pemeliharaan iman, solidaritas keimanan hingga aplikasi keimanan dalam kehidupan sehari-hari. Namun kalau yang ditangani hanya itu saja, tidak perlu susah-susah belajar di perguruan tinggi, kecuali kalau kita hanya bermaksud mendapatkan gelar dan ijasah saja, bukan kemampuan dan keahliannya. Jika hanya itu yang kita inginkan, lebih baik mengikuti ujian persamaan B.Sc, M.Sc, Ph.D dan MBA di berbagai yayasan “gombal”.

Bagaimana lulusan perguruan tinggi di Indonesia dapat mengimbangi kemampuan akademik lulusan perguruan tinggi yang sudah mapan di negara maju kalau yang ditekuninya selama belajar di perguruan tinggi bukanlah bidang ilmunya sendiri. Apakah dengan “kematangan bermasyarakat” dengan berkonsentrasi penuh ke kegiatan ekstra kurikuler kita mampu menjadi ilmuwan bertaraf internasional?

Melalui media internet saya pernah diserang habis-habisan ketika yang menjadi pemenang medali perunggu pada olimpiade matematika tingkat Asia Pasifik dan olimpiade matematika internasional hanyalah siswa SMU yang bertapak di Jawa. Ketika itu saya dituduh mendiskriminasikan mereka yang berasal dari Luar Jawa. Hujatan itu memang pantas muncul di zaman reformasi seperti sekarang. Namun seharusnya penghujat yang notabene mahasiswa pascasarjana matematika itu mesti menggunakan nalarnya dan bukan pemikiran dengkulnya. Peraih medali perunggu itu ternyata adalah siswa-siswa yang dengan kecintaan menekuni matem-atika dan kebanyakan dari mereka berasal dari sekolah-sekolah yang diselenggarakan masyarakat (swasta), bukan dari sekolah yang diselenggarakan negara (negeri). Atau kalau ia berasal dari sekolah yang diselenggarakan negara, lingkungan keluarganya adalah lingkungan yang menghargai ketekunan kerja. Siapa mereka itu? Boleh ditebak sendiri, lingkungan keluarga yang mana yang dapat membedakan kapan harus menekuni pelajaran tentang keimanan dan ilmu naqliah dan kapan lagi harus tekun menuntut ilmu aqliah.

Karena itu, hendaknya semua orang yang sedang belajar apa saja, untuk tekun mempelajari apa yang seharusnya dipelajarinya agar mendapatkan kelayakan profesional di dalam bidang yang diminatinya. Jangan terjerumus ke zaman Firaun, ketika seleksi menjadi ahli bedah otak dilakukan dengan cara berendam semalam suntuk di Sungai Nil. Jangan juga terjerumus ke keadaan di Pakistan, ketika seorang Ph.D Fisika Nuklir lulusan MIT melamar menjadi tenaga akademik. Pertanyaan penguji bukan hal-hal yang pelik mengenai dentuman besar (big bang). Sederhana saja, namun cukup mengejutkan karena Doktor Fisika itu diminta melafalkan Doa Qunut. Jika ia tidak hafal doa Qunut, maka pastilah ia seorang Wahabi.

Mari kita renungkan, apa saja yang dapat kita perbaiki mengenai kehidupan akademik di kampus, baik oleh tenaga akademik, tenaga administrasi maupun mahasiswa. Jika mahasiswa berlaku seperti itu, seharusnya tenaga akademiknya merasa bersalah, karena hal itu pertanda bahwa tenaga akademik belum dapat membawakan suasana akademik ke dalam kampus, termasuk membawa mahasiswanya ke suasana ingin mengetahui.

Pernah seorang dewan penyantun suatu universitas besar di Jakartayang diselenggarakan masyarakat bertanya pada saya, universitas apa di Indonesia yang suasana akademiknya sudah menyamai suatu universitas penelitian. Jawab saya dengan tegas, belum ada. Dan ketika ia menanyakan alasannya, saya katakan bahwa di kampus saat ini banyak mahasiswa termasuk juga mahasiswa pascasarjana serta dosen hanya menghadiri seminar karena harus menandatangani daftar hadir. Kalau kurang tandatangan di daftar hadir, ada kemungkinan ia tidak boleh ikut ujian atau kredit kenaikan pangkatnya tidak cukup. Kalau begitu halnya, di kampus kita orang hadir di seminar bukan karena ingin tahu lebih banyak, melainkan karena takut tidak lulus ujian atau tidak naik pangkat.***

Dikutip dari: yeni.herdiyeni.staff.ipb.ac.id 

Baca juga "Petualang di Alam Nalar" oleh Prof. Andi Hakim Nasoetion:
PAN: 00. Pendahuluan
PAN: 01. Sekali Ilmuwan Tetap Ilmuwan
PAN: 02. Imuwan Tidak Pernah Putus Asa
PAN: 03. Ilmuwan adalah Penegak Kebenaran
PAN: 04. Ilmuwan Harus Berani Menyatakan Pendapat Secara Jujur
PAN: 05. Ilmuwan Juga Mnausia yang Tidak Sempurna
PAN: 06. Siapa Saja yang Berbakat Ilmuwan
PAN: 07. Kesimpulan

Apr 13, 2014

Fotografi Makro dengan Nexus 5


UHANGKAYO.webs.com - Kualitas foto yang dihasilkan oleh smartphone semakin menunjukkan hasil yang memuaskan, beberapa smartphone kelas atas sudah mampu menyamai kuaitas foto kamera saku. Salah satu bidang fotografi yang cukup menarik adalah fotografi makro.


Saat pertama menggunakan kamera Nexus 5, saya pribadi cukup kaget dengan hasil yang diberikan terutama pada foto dengan jarak yang dekat (fotografi makro). Kedetilannya terlihat begitu jelas. Memang tidak bisa dibandingkan dengan hasil kamera DSLR, namun hasil yang diberikan oleh Nexus 5 sudah cukup bagi kebutuhan sehari-hari untuk pamer-pamer di Instagram, Path, Twiter, Facebook, maupun berbagai media sosial lainnya.

Jeruknipis yang menjadi salah satu portal gadget di Indonesia menyebutkan bahwa Nexus 5 menjadi smartphone yang fitur kameranya patut disegani. Kamera belakang 8 MP dengan optik berteknologi image stabilization dan memiliki IOS yang sama dengan LG G2. Apalagi CMOS sensor yang digunakan juga terbilang gahar yakni menggunakan Sony IMX17. 

Fotografi Makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik seperti mikroskop. Lebih lanjut wikipedia menjelaskan bahwa fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya.

Berikut adalah hasil fotografi makro dengan menggunakan Nexus 5, tanpa menggunakan lensa tambahan makro. Tidak ada proses editing warna dan lain sebagainya, foto-foto berikut hanya sebatas cropping dan resize, serta penambahan icon uhangkayo.webs.com :D.


Gantungan kunci KitKat.


Bath Foam.


Boneka kayu yang menggantung di depan pintuku.


Debu-debu 'intan' di logo Fujitsu.


Keyboard notebook.


Logitech mouse dan mousepad.


Lowerpro adventura 170.


[Kembang apa nie?]


Bunga putri malu (Mimosa pudica).

Bawang-bawangan (Zephyranthes atamasca).


[ini juga kembang aoa?]


[Serangga apa nie namanya?]


[Lagi, serangga apa nie namanya?]


[Masih ga tau, serangga apa nie namanya?]


Apr 1, 2014

[sementara] Katakan tidak untuk Smartphone Sony Mobile


Awal kepincut dengan smartphone Sony Mobile adalah karena desainnya yangcukup elegan dan berbeda dengan smartphone lain. Faktor lain adalah karena nama besar Sony yang merupakan perusahan berkelas dunia. Selain itu, pertimbangan harga dengan hardware dan fitur yang ditawarkan membuat saya menjatuhkan pilihan pada Sony Xperia, dengan tipe M Dual daripada merk lainnya yang sekelas.

Sony Xperia M Dual (SXMD) mengusung processor dari Qualcom Snapdragon, yang terkenal handal dalam navigasi. Fitur walkman serta kamera yang disematkan juga cukup bisa diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari. SXMD sudah memenuhi kebutuhan saya, selain kebutuhan utama telpon dan text, saya biasa menggunakan smartphone ini untuk menemani saya lari pagi dengan menggunakan app pihak ketiga.

Kekecewaan Dimulai

Pengalaman pertama cukup memuaskan setelah memboyong SXMD pada pameran Indocomtech 2013 di JCC, kualitas suara (walkman) yang cukup powerfull hingga hasil foto yang tidak mengecewakan di kelasnya. Namun fitur navigasi tidak sesuai harapan karena arah navigasi yang ditampilkan di SXMD bertolak belakang dengan arah (dilapangan) yang dituju. Misalkan saat saya berlari kearah barat, navigasi di SXMD menunjukkan arah ke timur. Mengejutkan karena HTC Polaris (yang saya miliki sejak tahun 2008) mampu memberikan hasil yang lebih baik, bahkan Samsung Tab 2 dengan juga memberikan hasil yang sesuai dengan arah dilapangan. Bagi saya pribadi navigasi menjadi fitur ketiga setelah telepon dan texting yang wajib dimiliki oleh smartphone.

Kekecewaan Utama

Pada pertengahan Desember 2013 atau 6 minggu sejak pembelian, SXMD menunjukkan gejala error dalam pengisian baterai. Persentase level baterai tidak mengalami kenaikan, malah cenderung turun, walaupun lampu notifikasi pengisian menyala merah (yang menunjukkan baterai dibawah 90%) serta terdapat tanda petir pada icon baterai di bagian kanan aras layar. Saat itu, saya masih berada dikampung halaman, dan di kota saya tidak memiliki Sony Service Center (SSC).

Akhir Januari saya kembali ke Jawa. TAM menjadi tujuan karena ini merupakan lokasi terdekat dari lokasi domisili saya, tepat dua minggu kemudian SXMD berada di tangan, Alhamdulillah setidaknya saya tidak perlu mengalami seperti yang dikeluhkan oleh banyak konsumen Sony Xperia.

Selang beberapa hari, SXMD saya mengalami kerusakan hal yang sama. Dikarenakan saat-saat itu Jakarta darurat banjir, SXMD baru bisa saya bawa ke SSC Roxy pada akhir Februari. Ada kejadian yang tidak mengenakan saat menunggu antrian, seorang konsumen Sony Mobile sedang meluapkan kemarahanya pada salah seorang CS di SSC, karena lebih 3 bulan smathponenya belum juga disperbaiki oleh SSC. Saat itu, ada kekuatiran jika SXMD saya akan mengalami perlakuan yang sama dari SSC. Dan kenyataannya sekarang memang merasakan kekecewaan terhadap Sony Service Center. Inilah yang menjadi dasar menulis artikel ini, semoga ada hikmahnya dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pada pembaca.

Setelah menyampaikan keluhan SXMD, saya menanyakan kebijakan perbaikan dan ketentuan garansinya. CS SSC menyampaikan, “dicoba service selama 2 minggu, kalau tidak bisa ditangani maka baru diadakan penggantian unit yang sama.” Saat itu, kalimat ini adalah kalimat yang cukup memuaskan bagi saya, namun pada akhirnya saya mengalami seperti yang dialami oleh kebanyakan konsumen Sony Mobile.

Setelah menanti selama 2 minggu, tidak ada informasi dari SSC, saya mencoba menghubungi nomor yang ada di slip Repair Order. Saya menelpon hingga 16 kali pada hari itu, tapi tidak satupun tersambung. Saya menemukan lebih banyak jalur sibuk, beberapa kali terdengar nada tunggu/dering, namun tidak dijawab oleh SSC. Ini awal dimana saya saya merasa kecewa dengan Sony Service Center.

 Telepon ke Sony Service Center (SSC) yang tidak pernah bisa tersambung.

Saya mencoba menghubungi Sony Xperia lewat FanPage-nya. Keluhan saya ditanggapi dengan ramah, bahwa sedang dilakukan pergantian Motherboard untuk SXMD saya. Hingga akhirnya saya menerima saran dari Sony Mobile ID untuk menunggu satu minggu kedepan. Satu minggu lewat namun tidak ada informasi pasti kapan selesainya SXMD tersebut, yang saya dapatkan hanya “akan kita bantu follow up” dan “akan kita bantu follow up”. Respon dari Sony Mobile  ID ini faktanya mulai membuat rasa kecewa berubah menjadi muak.

Saya sempat bertanya-tanya pada diri sendiri, "sebenarnya butuh waktu berapa lama untuk pergantian Motherboard?" Saya yakin toko-toko reparasi hape yang praktek disamping SSC Roxy mampu melakukan dalam hitungan jam. Kalaupun seandainya Sony Mobile butuh waktu untuk administrasi, pengetesan, hingga tetek bengek segala macam, apakah butuh hingga berminggu-minggu?

Saya screenshoot hasil chat dengan Sony Mobile ID.


Chat dengan FanPage Sony Mobile ID.

Dari hasil chat dengan Sony Mobile ID muncul kekecewaan karena Sony Mobile ID tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Sony Mobile tidak bisa memberikan kepastian selesainya SXMD saya, yang saya dapatkan hanya "akan dibantu follow up", "mohon tunggu".

Saya pribadi tidak dapat menyalahkan Sony Mobile ID, karena barangkali Sony Mobile ID beda divisi/manajemen dengan Sony Service Center. Namun kekecewaan tetap ada karena pertanyaan saya tentang kebijakan Sony Mobile tidak mampu dijawab.

Keluhan dari beberapa Konsumen Sony Xperia

Saya mendapati begitu banyak keluhan terhadap Smartphone Sony Xperia, seperti yang saya alami. Bahkan juga terjadi pada jajaran Smartphone flagship Sony Xperia. Kerusakan terjadi dalam hitungan minggu sejak pembelian baru. Yang diikuti dengan pelayanan yang sangat buruk dari Sony Service Center.

Saya tidak habis pikir, kenapa bisa kerusakan bisa terjadi dalam hitungan minggu. Apakah ini menjadi cerminan rendahnya Quality Qontrol dari Sony Mobile, atau mungkinkah sebagian (besar?) smartphone Sony Xperia yang dilempar ke konsumen Indonesia merupakan produk-produk yang gagal?

Berikut adalah beberapa screenshoot dari konsumen-konsumen Sony Mobile.

Pengalaman konsumen menggunakan Sony Xperia dan pelayanan buruk dari Sony Service Center.
Sumber kaskus (kiri) dan FanPage Sony Mobile ID (kanan).

Keluhan konsumen Sony Mobile di situs sonymobile.com.

Bahkan pengalaman salah seorang konsumen Sony Mobile menunjukkan tidak profesionalnya karyawan SSC dalam melayani konsumen. Mulai dari gadget konsumen yang dibiarkan begitu saja, hingga jawaban-jawaban karyawan Sony Mobile yang mencari-cari pembenaran dalam melayani keluhan konsumen.

Pengalaman konsumen Sony Xperia menghadapi CS Sony Mobile (A = konsumen, B = CS Sony). Sumber change.org.


Dari hasil chat saya dengan Sony Mobile ID, mengiring saya berpikir seperti ini lah yang sedang dialami oleh SXMD saya, tidak mengalami perbaikan, dibiarkan begitu saja diantara tumpukan Sony Xperia milik konsumen Sony Mobile lainnya.

Masih ada banyak lagi kekecewan/keluhan yang ditujukan ke Sony Mobile, baik itu dari konsumen Sony Mobile maupun dari penjual (klik disini untuk melihat keluhan penjual). Hasil searching oleh Google dengan menggunakan kata kunci “kecewa dengan Sony Xperia”, anda akan menemukan hal-hal yang 'menakjubkan'. Silakan kembangkan kata kunci lainnya.


Kesimpulan

Saya pernah dan masih memakai beberapa smartphone dari merk lain, berbagai jajaran produk Nokia, HTC, Samsung Galaxy, dan saat ini saya baru mencoba menjajaki smartphone besutan LG. Tidak ada kendala yang berarti dari gadget tersebut, tidak ada juga kekecewaan yang berlebihan dari konsumen di berbagai media.

Setelah merasakan sendiri produk smartphone Sony, serta banyaknya keluhan dari berbagai konsumen lainnya. Muncul pertanyaan, “dengan kerusakan yang terjadi dalam masa garansi hanya dalam hitungan minggu, apakah Sony Mobile melakukan QC terhadap Xperia?”

Yang lebih memuakan anda adalah, pengalaman emosi sebagai konsumen Sony Mobile saat berurusan dengan SSC.

Tentu kesimpulan berujung pada, layakkah jajaran produk Sony Xperia untuk anda miliki?
Sampai pihak Sony Mobile menanggapi keluhan dari para konsumen dan melakukan apa yang diharapkan konsumen, SONY XPERIA TIDAK LAYAK MENJADI PILIHAN konsumen Indonesia. Jangan buang Rupiah anda percuma.

Saya ingin mengutip komentar salah seorang konsumen Sony Mobile yang dapat menjadi bahan renungan terutama bagi calon konsumen Sony Mobile di situs change.org:



Sekarang bayangkan, ANDA MEMBAYAR MAHAL untuk dapat menikmati spek dan fitur yang ditawarkan Sony Xperia, TAPI Anda hanya dapat MENIKMATI DALAM HITUNGAN MINGGU. Kemalangan Anda bukan hanya sampai disini, karena Sony Xperia yang anda agungkan tersebut harus MENGINAP BERBULAN-BULAN di SSC tanpa ada kepastian kapan Sony Xperia Anda tersebut selesai. Setiap kali Anda menghubungi SSC, yang Anda dapatkan hanya janji, janji, hingga janji. Anda bukan hanya rugi uang, tapi juga waktu, tenaga, hingga pikiran, yang seharusnya dapat Anda lokasilan (red:alokasikan) untuk sesuatu yang lebih bermanfaat bagi hidup dan kehidupan Anda.

Konsumen Indonesia seharusnya diperlakukan dengan pantas.

Kepada CALON KONSUMEN SMARTPHONE INDONESIA, BIJAKLAH DALAM MEMILIH SMARTPHONE.



Apa yang dapat anda lakukan?

Bagi konsumen Sony Mobile yang pernah merasakan pengalaman penuh emosi berurusan dengan Sony Service Center dan mengharapkan pelayanan yang lebih, bisa ikut menandarangani petisi di situs change.org (klik disini untuk terhubung). Bagi konsumen Sony Mobile yang belum pernah mengalami masa-masa sulit, sebaiknya ikut menandatangani petisi ini, (bukan bermaksud mendoakan) karena tidak menutup kemungkinan, kelak smartphone Xperia anda akan menginap di Sony Service Center.

Halaman petisi untuk Sony Service Center, klik disini untuk terhubung ke halaman tersebut dan menandatangani petisi.

Sejujurnya saya tidak begitu mengetahui bagaimana petisi tersebut dapat membantu konsumen Indonesia, namun setidaknya ini bisa menjadi wadah bagi konsumen Indonesia untuk menunjukkan kualitas SSC Indonesia yang buruk kepada dunia.

Solidaritas sebagai sesama konsumen Indonesia kami harapkan, agar (calon) konsumen Indonesia tidak diperlakukan semena-mena oleh perusahaan apapun.

Harapan, jika Sony Mobile memiliki rasa malu dan memiliki kehormatan yang tinggi seperti para samurai yang berasal dari negri yang sama dengan perusahaan Sony, tentu Sony Mobile Indonesia akan memperbaiki pelayanan (dan kualitas produk mereka).

Namun, jika tidak/belum tercapai. lupakan saja niat anda untuk memiliki smartphone dari Sony Mobile.

Apa yang kami harapakan dari Sony Mobile?

Win-win Solutions


Salam,
Konsumen Xperia yang kecewa dengan pelayanan SSC.


Update:
April 3, 2014, saya mendapatkan informasi dari Sony Mobile ID bahwa SXMD saya sudah diperbaiki dan sudah dikirim ke SSC Roxy pada tanggal 27 Maret. 2 jam berikutnya saya mendapatkan SMS (sepertinya dari SSC Roxy).


Menurut SXMD tanggal 27 Maret SXMD saya sudah selesai, dan diinformasikan ke saya pada tanggal 3 April. Ini berarti butuh waktu 1 minggu bagi SSC untuk menyampaikan ke konsumennya. Padahal tanggal 27 saya masih mendapatkan jawaban dari Sony Mobile ID, "akan di follow up". Silakan lihat full chat diatas. Selain itu yang membuat saya cukup heran, saya mendapatkan informasi pertama dari Sony Mobile ID, bukan dari SSC (SMS).

April 5, 2014, saya mengambil SXMD saya di SSC Roxy. Setelah sampai di SSC Roxy pukul 11, antiran sudah berjubel, dan saya disuguhi kemarahan dari bapak ke CS SSC (lihat foto kanan-bahwa), sepertinya bukan hal luar biasa jika ada konsumen yang marah ke CS Sony.
 
SSC Roxy (atas). Konsumen yang komplain ke CS SSC (bawah). 
Saat masuk ke antrian, saya sempat ditodong pertanyaan oleh konsumen lain, "sudah berapa bulan Xperianya menginap?". Obrolan dan hasil menguping dari konsumen-konsumen lain menambah buruk citra Sony Mobile di mata saya. Umumnya Sony Xperia mereka rusak dalam kurun waktu 2 hari hingga 2 bulan sejak pembelian baru, dan telah menginap berbulan-bulan di SSC.