UHANGKAYO - Lahan bervegetasi menjadi pengendali Urban Heat Island dan menjadikan pohon sebagai tempat penyimpanan bahang yang diterimanya. Vegetasi menyerap radiasi matahari dalam proses transpirasi. Radiasi yang sampai ke permukaan tanah akan digunakan untuk evaporasi. Lahan bervegetasi memiliki suhu lebih mantap (kisaran suhu siang dan malam hari yang kecil) jika dibandingkan lahan yang jarang atau tidak bervegetasi.[1] Keberadaan pepohonan juga meningkatkan kelembaban relatif lingkungan yang dinaunginya dan diperlukan untuk memberikan keteduhan yang dapat menurunkan suhu lingkungan. Vegetasi dapat menjadi pengontrol iklim mikro dengan menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan memantulkannya sehingga dapat menurunkan suhu, fungsi vegetasi sebagai pengendali iklim mikro antara lain; kontrol radiasi matahari dan suhu, kontrol/pengendali angin, kontrol presipitasi dan kelembaban, pengendali suara, dan penyaring udara.[2]
Suhu tajuk pohon dalam keadaan terbuka terhadap sinar matahari mencapai 32-33oC sedangkan bagian ternaungi oleh tajuk memiliki nilai suhu 28-29oC, dalam hal ini jenis pohon memiliki perbedaan yang kecil. Pada blok konkret (beton) dan aspal menunjukkan suhu yang melebihi 42oC. Permukaan lahan yang ditumbuhi oleh tanaman penutup tanah memiliki kisaran suhu 35-36oC, pada lahan dengan elemen semak dan rumput masing-masing memiliki suhu 28-33oC dan 34-36oC. Suhu yang dimiliki tajuk pohon dalam keadaan terbuka terhadap sinar matahari mencapai 32-33oC dan suhu pada bagian yang ternaungi oleh tajuk pohon memiliki nilai 28-29oC, dalam hal ini jenis pohon memiliki perbedaan yang kecil. Sedangkan pada area dengan perkerasan oleh blok konkret (beton) dan aspal menunjukkan suhu yang melebihi 42oC.[3]
Menambahkan vegetasi pada lingkungan perkotaan melalui penanaman pohon yang tepat pada tempat yang strategis atau dengan menggabungkan vegetasi pada atap dapat mengurangi efek UHI, mengurangi penggunaan energi, dan meningkatkan kualitas udara. Hutan kota memodifikasi iklim mikro dan penggunaan energi dalam bangunan melalui: 1) naungan yang mengurangi jumlah energi radiasi yang diserap dan disimpan oleh permukaan terbangun, 2) evapotranspirasi yang mengubah air dalam tanaman menjadi uap dan menyejukkan udara sekitar, 3) mengurangi kecepatan angin yang dapat mengurangi masuknya udara dari luar.[4],[5],[6]
Umumnya pohon besar pada bagian barat dari rumah menjadi posisi yang memberikan manfaat yang paling besar untuk konservasi energi dalam bangunan diikuti bagian timur dan selatan.[7] Hasil menunjukkan bahwa pohon yang berada pada posisi barat rumah dan selatan mengurangi penggunaan energi listrik pada musim panas sebesar 185 kWh (5,2%) pada 460 rumah di Sacramento, California, sementara pohon sebelah utara rumah meningkatkan penggunaan energi listrik sebesar 55 kWh (1,5%).
Penelitian di dua perumahan di Kota Bogor menunjukkan bahwa perumahan dengan penutupan lahan oleh kanopis sebesar 8,50% memberikan penghematan tahunan dalam penggunaan energi listrik sebesar 43 juta Rupiah, atau terjadi penghematan per rumah sebesar 2,30%. Sedangkan perumahan dengan luas kanopi pohon sebesar 6% memberikan manfaat tahunan penghematan energi listrik sebesar 0,88% per rumah atau sebesar 90 juta Rupiah per tahun.[30]
___
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[30]
0 comments:
Post a Comment